Di daerah perkotaan, kebisingan merupakan jenis polusi paling berbahaya setelah
polusi udara dan air. Selain menyebabkan kemacetan, meningkatnya arus lalu lintas
pada ruas jalan juga berdampak pada polusi udara dan kebisingan. Kebisingan lalu
lintas sangat identik dengan suara kendaraan, yang memiliki dampak negatif
terhadap lingkungan dan dampak kesehatan pada indra pendengaran manusia.
Kebisingan jalan raya adalah hasil dari interaksi kompleks antar berbagai
karakteristik lalu lintas, termasuk volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, jenis
kendaraan, dan juga kerapatan lalu lintas. Studi terdahulu menemukan bahwa
semakin besar volume kendaraan, maka kecepatan kendaraan akan semakin rendah
sehingga menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi. Penelitian-penelitian
sebelumnya mengenai pengaruh karakteristik lalu lintas terhadap kebisingan belum
ada yang memasukkan variabel kerapatan lalu lintas sebagai salah satu faktor
meningkatnya tingkat kebisingan di jalan raya. Penelitian ini bertujuan mengetahui
faktor karakteristik lalu lintas terhadap tingkat kebisingan di Jalan Urip Sumoharjo,
Kota Makassar, dengan memiliki perbedaan jarak dan karakteristik bangunan serta
menggunakan hasil model yang didapatkan untuk menentukan mitigasi terhadap
kebisingan. Metode CoRTN digunakan sebagai prediksi kebisingan dan
dibandingkan dengan hasil pengukuran Sound Level Meter untuk nilai tingkat
kebisingan. Penelitian ini telah berhasil membuat model kebisingan dengan
memasukkan variabel kerapatan, namun model yang dihasilkan dari variabel
volume dan kecepatan memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan variabel
kerapatan dan kecepatan. Dari hasil penelitian didapatkan kedua variabel
karakteristik lalu lintas menunjukkan hasil bahwa setiap peningkatan volume lalu
lintas sebanyak 10 kendaraan/jam dapat meningkatkan kebisingan sebesar 0,19-
0,51 dB, sementara penurunan kecepatan kendaraan sebesar 10 km/jam
berkontribusi pada peningkatan kebisingan sebesar 0,11-0,83 dB. Dari hasil ini,
dapat disimpulkan bahwa kecepatan kendaraan memiliki dampak paling besar
terhadap tingkat kebisingan di jalan, diikuti oleh volume lalu lintas.