digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di daerah perkotaan, kebisingan merupakan jenis polusi paling berbahaya setelah polusi udara dan air. Selain menyebabkan kemacetan, meningkatnya arus lalu lintas pada ruas jalan juga berdampak pada polusi udara dan kebisingan. Kebisingan lalu lintas sangat identik dengan suara kendaraan, yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan dan dampak kesehatan pada indra pendengaran manusia. Kebisingan jalan raya adalah hasil dari interaksi kompleks antar berbagai karakteristik lalu lintas, termasuk volume lalu lintas, kecepatan kendaraan, jenis kendaraan, dan juga kerapatan lalu lintas. Studi terdahulu menemukan bahwa semakin besar volume kendaraan, maka kecepatan kendaraan akan semakin rendah sehingga menghasilkan tingkat kebisingan yang tinggi. Penelitian-penelitian sebelumnya mengenai pengaruh karakteristik lalu lintas terhadap kebisingan belum ada yang memasukkan variabel kerapatan lalu lintas sebagai salah satu faktor meningkatnya tingkat kebisingan di jalan raya. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor karakteristik lalu lintas terhadap tingkat kebisingan di Jalan Urip Sumoharjo, Kota Makassar, dengan memiliki perbedaan jarak dan karakteristik bangunan serta menggunakan hasil model yang didapatkan untuk menentukan mitigasi terhadap kebisingan. Metode CoRTN digunakan sebagai prediksi kebisingan dan dibandingkan dengan hasil pengukuran Sound Level Meter untuk nilai tingkat kebisingan. Penelitian ini telah berhasil membuat model kebisingan dengan memasukkan variabel kerapatan, namun model yang dihasilkan dari variabel volume dan kecepatan memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan variabel kerapatan dan kecepatan. Dari hasil penelitian didapatkan kedua variabel karakteristik lalu lintas menunjukkan hasil bahwa setiap peningkatan volume lalu lintas sebanyak 10 kendaraan/jam dapat meningkatkan kebisingan sebesar 0,19- 0,51 dB, sementara penurunan kecepatan kendaraan sebesar 10 km/jam berkontribusi pada peningkatan kebisingan sebesar 0,11-0,83 dB. Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa kecepatan kendaraan memiliki dampak paling besar terhadap tingkat kebisingan di jalan, diikuti oleh volume lalu lintas.