digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studi telah menunjukkan bahwa kualitas air tanah di daerah Jakarta Metropolitan berada pada keadaan kritis, sedangkan masih banyak masyarakat menggunakan air tanah dari sumber mandiri untuk berbagai kebutuhan. Keadaan ini membuat Masyarakat lebih lebih rentan terpapar terhadap berbagai resiko penyakit. Penelitian ini mengkaji air tanah pada akuifer tidak tertekan di Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta bagian selatan dari tahun 2019 hingga 2023 menggunakan metode statistik eksploratif dan multivariat statistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kembali kualitas air tanah dan bagaimana tingkat bahayanya terhadap kesehatan manusia, serta mengidentifikasi faktor hidrologi yang mengendalikan kualitas air tanah. Evaluasi pada kualitas air tanah menunjukkan bahwa hampir seluruh air tanah di daerah penelitian tidak memenuhi standar baku mutu kualitas air tanah berdasarkan regulasi yang berlaku. Beberapa sampel air tanah beresiko menimbulkan berbagai bahaya penyakit untuk kelompok anak-anak, dewasa, bayi, maupun janin yang masih dalam kandungan. 20 lokasi air tanah teridentifikasi secara konsisten berada dibawah standar baku mutu pada rentang tahun yang diteliti. Hasil analisis faktor air tanah menunjukkan bahwa faktor utama yang mengendalikan air tanah adalah faktor hidrogeokimia berupa interaksi air-batuan, tukar kation, dan pencampuran air tanah dengan brackish water. Faktor sekunder yang teridentifikasi adalah pencemaran antropogenik yang berasal dari masalah sanitasi buangan limbah domestik. Faktor minor yang terindentifikasi adalah proses yang berkaitan dengan pengkayaan zat besi terlarut dalam air tanah.