










Pandemi global Covid 19 telah membawa perubahan pada banyak aspek kehidupan
manusia karena penyebarannya merata di seluruh dunia. Dampak luas dari pandemi
ini mengharuskan revisi pada banyak prinsip pengaturan seperti kehidupan sosial,
akses kesehatan, keselamatan publik dan perencanaan kota. Pandemi ini mengubah
cara kota direncanakan, dikelola dan diatur. Penelitian terbaru banyak mengeksplorasi
hubungan antara kota dan Covid 19, memberikan pendapat dan pandangannya tentang
kota dan lingkungan binaan yang berubah, rekomendasi perencanaan dan desain kota
yang tahan terhadap pandemi, serta perubahan pembangunan akibat Covid 19.
Berbagai model konseptual perencanaan kota sebelumnya dilatar belakangi oleh
perubahan paradigma di dalam perencanaan kota. Telah ada berbagai model terdahulu
yang menggambarkan hubungan antara kota, lingkungan binaan, dan kesehatan, yang
sebagian besar lebih memperhatikan pada penyakit tidak menular, sedikit, kalau ada ,
model perencanaan kota sehat yang menggambarkan resiliensi pada penyakit menular,
seperti Covid 19. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model konseptual kota
sehat berdasarkan pemelajaran dari Covid 19 di Indonesia.
Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method, mengkombinasikan
penelitian kualitatif dan kuantitatif. Analisis dilakukan dalam tiga tahap, yaitu:
menjelaskan perubahan paradigma tentang kesehatan dan perkotaan akibat Covid 19,
menganalisis perubahan perkotaan akibat pandemi dan menganalisis faktor-faktor
penentu kota sehat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, pada lima tahun sebelum Covid 19,
pembicaraan yang berkembang dalam perencanaan kota adalah green infrastructure,
social housing, urban water management, urban mobility, smart city dan perubahan
iklim, dan setelah Covid 19 hingga sekarang memperlihatkan munculnya konsep
fifteen-minute city, city singularity, dan berbagai konsep lama seperti smart city yang
mulai memasukkan unsur kesehatan. Kedua, terdapat elemen-elemen perkotaan yang
berubah akibat Covid 19, yaitu perilaku mencuci tangan dan memakai masker,
ketimpangan akses layanan kesehatan, peningkatan rasa kebersamaan, perlunya
struktur ekonomi yang beragam, pengaturan kembali sistem pariwisata perkotaan,
perlunya menumbuhkan ekonomi kreatif, peningkatan sistem kesehatan terpadu, tata
kelola perkotaan terintegrasi, dan lainnya. Ketiga, komponen pembentuk kota sehat,
yaitu urban health, urban environment, urban form dan healthy urban planning.