
2025 SK PP Yessi Afrianty Siahaan [19020154] - Abstract
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Yessi Afrianty Siahaan [19020154] - List of Contents
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Yessi Afrianty Siahaan [19020154] - Chapter 1
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Yessi Afrianty Siahaan [19020154] - Chapter 2
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Yessi Afrianty Siahaan [19020154] - Chapter 3
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Yessi Afrianty Siahaan [19020154] - Chapter 4
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Yessi Afrianty Siahaan [19020154] - Chapter 5
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan 
2025 SK PP Yessi Afrianty Siahaan [19020154] - References
PUBLIC Open In Flip Book Abdul Aziz Ariarasa Ringkasan
Pandemi COVID-19 telah secara drastis mengubah cara organisasi beroperasi, mengharuskan mereka untuk beradaptasi dengan cepat dan merumuskan strategi baru dalam mengelola karyawan yang tidak lagi bekerja di lokasi fisik. Salah satu perubahan paling signifikan adalah pergeseran ke komunikasi digital sebagai sarana utama kolaborasi dalam lingkungan kerja jarak jauh. Transformasi ini menimbulkan kekhawatiran mengenai bagaimana karyawan memandang dan mengalami komunikasi digital saat bekerja dari rumah. Oleh karena itu, organisasi perlu memahami sentimen ini guna meningkatkan strategi kerja jarak jauh mereka. Penelitian ini menggunakan analisis sentimen berbasis machine learning untuk menilai persepsi karyawan terhadap komunikasi digital dan kerja jarak jauh di Indonesia. Data dikumpulkan dari platform media sosial X dan dianalisis menggunakan RapidMiner untuk mengklasifikasikan sentimen. Analisis komparatif dilakukan untuk mengkaji perbedaan sentimen selama dan setelah pandemi. Hasil penelitian menunjukkan adanya tren sentimen yang konsisten pada kedua periode tersebut, dengan persepsi dominan negatif terhadap kerja jarak jauh. Banyak karyawan mengungkapkan kesulitan dalam beradaptasi dengan komunikasi digital, terutama terkait dengan berkurangnya kolaborasi, hambatan komunikasi, serta tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.Temuan ini menegaskan perlunya organisasi untuk meninjau kembali kebijakan kerja jarak jauh serta strategi komunikasi digital guna memberikan dukungan yang lebih baik bagi karyawan. Dengan mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja jarak jauh yang lebih efisien dan suportif, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja dalam jangka panjang.