digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Sarah Evelyne Sihombing
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Semenjak awal tahun 2023, fenomena pemutihan karang (coral bleaching) massal keempat telah berlangsung secara global, ditandai dengan meningkatnya frekuensi, intensitas, dan durasi, yang merupakan konsekuensi langsung dari akselerasi perubahan iklim. Tantangan ini dapat mengancam stabilitas ekosistem terumbu karang yang menopang peranan esensial bagi masyarakat pesisir. Salah satu perairan di Indonesia yang terdampak adalah bagian selatan Laut Jawa, khususnya Taman Nasional Kepulauan Seribu (TNKpS), yang merupakan kawasan konservasi yang melindungi ekosistem terumbu karang dan keanekaragaman hayati di dalamnya. Penelitian ini dilakukan untuk: (1) mendeskripsikan kondisi tutupan dan struktur komunitas karang, (2) mengukur tingkat keparahan pemutihan karang, dan (3) mengukur variabilitas genera karang yang terdampak di Satuan Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III TNKpS di awal tahun 2024. Survei dilakukan pada awal Februari 2024 di lima stasiun, yaitu Area Perlindungan Laut (APL), Karang Bongkok (KB), Kotok, Pramuka, dan Panggang yang mewakili karakteristik komunitas karang di wilayah tersebut. Survei dengan metode Underwater Photo Transect (UPT) pada dua rentang kedalaman (3–5 m dan 6–10 m) dan dilakukan pembobotan dengan Bleaching Response Index (BRI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase tutupan karang di kelima stasiun adalah (28,78±15,06)% dengan perbedaan yang signifikan pada tutupan karang antar stasiun. Tutupan karang tertinggi ditemukan di stasiun APL (54,62%) dan terendah di Kotok (18,24%). Survei pada 1.851 koloni karang menunjukkan distribusi rata-rata 61,7±23,15 koloni per stasiun. Dari jumlah tersebut, persentase koloni karang yang mengalami pemutihan di kelima stasiun adalah (64,86±12,32)% sehingga dikategorikan dalam tingkat ‘pemutihan sangat tinggi’ (Very High Level of Bleaching). Sementara itu, nilai rerata BRI yang didapatkan adalah (51,47±8,38)%, dengan nilai tertinggi teramati di stasiun KB. Pemutihan karang pada dua rentang kedalaman ditemukan tidak berbeda secara signifikan. Sebanyak 44 dari 45 genera karang keras dan seluruh 8 bentuk hidup karang ditemukan mengalami pemutihan. Genera yang paling terdampak meliputi Acropora, Psammocora, Pachyseris, Pectinia, dan Goniastrea. Signifikansi variasi nilai BRI antar genus menunjukkan adanya respons spesifik setiap genus terhadap stres termal. Penelitian ini memberikan catatan baru mengenai peristiwa pemutihan karang sekaligus memberikan rekomendasi bagi studi lanjutan, kebijakan pengelolaan kawasan yang berkelanjutan, dan mitigasi terhadap perubahan iklim di wilayah TNKpS.