digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_ALIF AULIA NUGRAHA
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Indonesia mengalami penurunan kualitas air laut yang menjadi salah satu permasalahan lingkungan paling kritis saat ini, karena dampaknya yang merugikan baik bagi ekosistem laut maupun kesehatan manusia. Penurunan kualitas air laut ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain adalah polusi industri, limbah domestik, dan aktivitas pertambangan yang meningkat. Untuk menghadapi masalah penurunan kualitas air laut akibat aktivitas manusia, perlu dilakukan upaya pengendalian dan pengelolaan yang efektif dan efisien. Pada penelitian ini, upaya pengendalian pencemaran dan pengelolaan kualitas air laut dibuat dalam bentuk kajian program strategis sebagai upaya meningkatkan kualitas air laut dan mengurangi dampak dari aktivitas manusia. Kajian program strategis tersebut disusun menggunakan analisis spasial menggunakan software ArcGIS dan analisis kebijakan menggunakan paradigma DPSIR (Driving forces, Pressures, State, Impact, dan Responses); HITS (Holistik, Intergratif, Tematik, dan Spasial); dan SWOT (Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat lokasi kritis penurunan kualitas air laut di teluk jakarta, yaitu pada gedung pompa Pluit yang memiliki gradien nilai IKAL sebesar -0,81. Lokasi kerusakan terumbu karang di teluk Jakarta berada di Kepulauan Seribu dengan tiga tingkat kondisi terumbu karang (Baik, Sedang, dan Buruk). Hasil kajian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara penurunan kulaitas air laut yang menyebabkan rusaknya terumbu karang di Teluk Jakarta. Program strategis yang telah dilakukan pemerintah indonesia untuk mengelola kualitas air laut adalah melalui pembuatan regulasi dan pelaksanaan program pantai lestari (program konservasi dan perbaikan kondisi lingkungan hidup di wilayah laut dan pesisir). Diperlukan penambahan periode pemantauan kualitas air laut dan periode pemantauan kerusakan terumbu karang di Teluk Jakarta.