Perpustakaan Digital ITB

Jakarta, kota terbesar di Indonesia merupakan kota yang terdampak banyak sekali bencana banjir sejak tiga dekade lalu, baik banjir yang diakibatkan pasang surut, kenaikan elevasi muka air, badai, ataupun konsolidasi tanah. Resiko banjir pantai di Kota Jakarta meningkat seiring waktu dikarenakan banyak faktor, utamanya adalah elevasi muka air yang terus meningkat akibat global warming dan juga penurunan tanah karena tingkat perkembangan urbanisasi yang pesat. Tugas akhir kali ini menggunakan SFINCS (Super Fast Inundation of CoastS), sebuah model hidrodinamika yang efisien dan cepat untuk memproyeksikan tingkat inundasi dari banjir pantai di Kota Jakarta. Hasil pemodelan menggunakan SFINCS menunjukkan tingkat korelasi dan kesamaan elevasi muka air yang tinggi saat dibandingkan dengan hasil pemodelan menggunakan Delft3D-FLOW dari penelitian terdahulu, data lapangan di Tanjung Priok, dan juga stasiun pasang surut Koli2. Terdapat empat skenario yang dijalankan, tiap skenario memiliki variabel sea-level rise dan dua skenario yang menggunakan variabel penurunan tanah. Hasil visualisasi inundasi menunjukkan bahwa penurunan tanah memiliki efek paling signifikan terhadap tingkat inundasi pada pesisir dan daratan. Pada kedua skenario tanpa penurunan tanah, titik yang terinundasi cenderung berada pada sekitar pesisir, dan sedikit titik inundasi pada daratan. Efek dari penurunan tanah dapat dilihat secara signifikan pada kepadatan titik inundasi baik di pesisir Kota Jakarta maupun di daerah perkotaan dibandingkan dengan skenario yang hanya menggunakan sea-level rise untuk data pasang surut yang sama. Penelitian ini juga menunjukkan keunggulan dalam penggunaan SFINCS. Dengan resolusi grid yang lebih halus, SFINCS dapat menjalankan simulasi dengan waktu pemodelan yang jauh lebih cepat dibandingkan Delft3D-FLOW, ini menunjukkan kemampuan SFINCS yang juga unggul dari segi efisiensi komputasi.