Banjir di Jakarta merupakan permasalahan sejak dulu sampai sekarang. Di sisi lain, tingginya laju urbanisasi berdampak pada meningkatnya pemenuhan kebutuhan air baku. Sampai saat ini, penyediaan jaringan air bersih dari pemerintah belum merata. Jagakarsa merupakan wilayah kecamatan yang sama sekali belum tersedia jaringan air bersih. Akibatnya, masyarakat Jagakarsa menggunakan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air baku setiap harinya. Penggunaan air tanah secara berlebih dan intensif berdampak pada terjadinya land subsidence. Belum ada penelitian terkait permasalahan tersebut. Maka penelitian ini mencoba membuat model baru “Communal-based Rainwater Harvesting” (model CDRWH) untuk diterapkan di Jagakarsa. Penelitian menggunakan analisis SWOT dan MCDM-GIS, hasilnya menyatakan bahwa Jagakarsa berpotensi sebagai lokasi penerapan model. Model CDRWH merupakan pendekatan baru dalam pemanenan air hujan terpadu. Model ini merupakan pengembangan dari sistem RWH domestik (DRWH) dikombinasikan dengan sistem RWH komunal (CRWH). Model didesain dengan metode daily water balance dan algoritma YBS (yield before spillage). Simulasi model menggunakan beberapa skenario variasi kategori data hujan, luas atap, ukuran tangki, jenis kebutuhan air, dan jumlah penghuni. Penelitian melakukan analisis sensitivitas dan korelasi antar parameter yang berpengaruh pada model. Validasi dilakukan dengan metode MAD (mean absolute deviation). Hasil simulasi menunjukkan bahwa model CDRWH mampu meningkatkan kinerja sistem, menambah pasokan air baku, dan groundwater recharge (GWR). GWR bermanfaat mengurangi kapasitas runoff dari air hujan. Model ini berpotensi untuk diterapkan di perkotaan dalam pengelolaan air hujan sebagai solusi alternatif permasalahan penyediaan air baku dan reduksi banjir. Model CDRWH dalam penelitian masih sebatas konsep dan analisis perhitungan, maka direkomendasikan adanya penelitian lanjutan dalam analisis finansial, optimasi model, dan desain spasial terkait kesesuaian model dengan kondisi lingkungan fisik lokasi studi. Pembuatan desain model diuraikan dengan detail dan bersifat fleksibel sesuai data input karakteristik lokasi studi sehingga mudah diduplikasi untuk lokasi lain.