digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Latar belakang dan tujuan: Tumbuhan lidah mertua banyak tumbuh di Indonesia dan telah digunakan secara tradisional untuk berbagai jenis penyakit. Eksplorasi kandungan metabolit sekunder dan aktivitas antioksidan dari berbagai varietas lidah mertua masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas antioksidan ekstrak etanol 4 varietas Dracaena trifasciata, kandungan fenol total (TPC), flavonoid total (TFC), korelasi TPC dan TFC terhadap aktivitas antioksidan, identifikasi dan penentuan kadar seyawa flavonoid dalam ekstrak terpilih. Metode: Sampel diekstraksi secara refluks menggunakan pelarut etanol 96% dan 70%. TPC ditentukan menggunakan pereaksi Folin-Ciocalteu, TFC ditentukan menggunakan reaksi kolorimetri dengan AlCl3. Aktivitas antioksidan ditentukan dengan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH), Cupric Ion Reducing Antioxidant Capacity (CUPRAC), dan Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP). Korelasi antara TPC dan TFC terhadap aktivitas antioksidan dianalisis menggunakan metode Pearson. Hasil: TPC tertinggi pada ekstrak etanol 96% daun D.trifasciata var. moonshine brazilian (138,534 ± 5,217 mg GAE/g) dan TFC tertinggi pada ekstrak etanol 96% daun D.trifasciata var. gold flame (368,957 ± 19,461 mg QE/g). Ekstrak etanol 96% D.trifasciata var. mediopicta cobra menunjukkan aktivitas antioksidan tertinggi dengan metode DPPH dan CUPRAC, sedangkan aktivitas antioksidan tertinggi dengan metode FRAP oleh ekstrak etanol 70% varietas mediopicta cobra. TPC dan TFC mempunyai korelasi kuat sampai sangat kuat dengan aktivitas antioksidan. Kesimpulan: Secara umum, ekstrak etanol 96% D.trifasciata var. mediopicta cobra memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi daripada varietas gold flame, banded nelsoni, dan moonshine brazilian. Senyawa golongan fenol dan flavonoid berkontribusi besar terhadap aktivitas antioksidan empat varietas D.trifasciata yang diuji. Senyawa rutin dan kemferol terdapat pada ekstrak etanol 96% dan ekstrak etanol 70% daun D.trifasciata var. mediopicta cobra, berturut-turut dengan kadar 0,026 ± 0,002, 0,020 ± 0,002, dan 0,071 ± 0,002, 0,052 ± 0,004 mg/g.