digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Urbanisasi yang pesat di Jakarta Selatan telah menciptakan tantangan signifikan dalam distribusi dan aksesibilitas fasilitas publik. Penelitian ini mengkaji tingkat aksesibilitas terhadap fasilitas kesehatan, pendidikan, niaga, taman, dan transportasi umum dengan menggunakan konsep "Kota 15 Menit" sebagai pendekatan analisis. Konsep ini menekankan kemudahan akses fasilitas publik dalam waktu maksimal 15 menit berjalan kaki atau bersepeda, yang bertujuan menciptakan kota berkelanjutan dan inklusif. Metodologi penelitian mencakup analisis service area berbasis GIS, perhitungan indeks aksesibilitas dengan bobot waktu tempuh dan jenis fasilitas, serta overlay peta indeks aksesibilitas dengan peta permukiman kumuh untuk mengidentifikasi wilayah prioritas. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketimpangan aksesibilitas, di mana wilayah dengan konsentrasi masyarakat berpenghasilan rendah cenderung memiliki tingkat aksesibilitas yang lebih rendah terhadap fasilitas publik. Temuan ini menggarisbawahi perlunya perencanaan kota yang lebih inklusif untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi. Penelitian ini memberikan kontribusi akademis dalam penerapan konsep "Kota 15 Menit" di negara berkembang serta rekomendasi praktis untuk pengambil kebijakan dalam meningkatkan distribusi fasilitas publik di Jakarta Selatan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar bagi perencanaan yang lebih adil, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.