digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kupu-kupu merupakan serangga yang sangat bergantung pada kualitas habitat dan ketersediaan tumbuhan pakan. Potensi Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) sebagai habitat kupu-kupu, dengan berbagai aktivitas masyarakat terutama aktivitas wisata berpengaruh terhadap kelimpahan kupu kupu di alam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis struktur komunitas serta status kelangkaan kupu-kupu endemik jawa pada tiga lokasi wisata berbeda. Ketiga lokasi tersebut yaitu Bumi Perkemahan Cipanten (Stasiun 1), Curug Ibun Pelangi (Stasiun 2), dan Curug Muara Jaya (Stasiun 3). Pada setiap lokasi, pengamatan kehadiran kupu kupu dilakukan dengan metode pollardwalk dari jam 09.00 – 16.00, kegiatan diulang tiga kali selama periode bulan Agustus-September tahun 2022 untuk Sesi I. Kegiatan yang sama dilakukan pada tahun 2023 di periode bulan September untuk Sesi II. Jumlah wisatawan pada setiap lokasi diperoleh dari pengelola kawasan. Hasil pengamatan ditemukan 15 spesies pada Sesi I dan 16 spesies pada Sesi II. Pada Sesi I ditemukan 6 spesies pada Stasiun 1, dan masing-masing 14 spesies pada Stasiun 2 dan III. Pada Sesi II ditemukan 11 spesies pada Stasiun 1 dan pada Stasiun 2 dan III masing-masing 15 spesies, dengan spesies dominan pada kedua sesi Ypthima nigricans. Spesies Polyura athamas, Stibochiona croatia, dan Zemeros flegyas hanya ditemukan pada Sesi I, sedangkan spesies Cyrestis lutea, Heliophorus sp., Appias lyncida, dan Graphium sarpedon hanya ditemukan pada Sesi II. Pada dua sesi, komunitas kupu kupu dinyatakan sama. Ditemukan 12 spesies yang sama pada pengamatan Sesi I dan 2 dari total 19 spesies yang ditemukan pada kedua sesi tersebut. Keanekaragaman spesies Kupu kupu pada Sesi II (H’ = 2,09) lebih tinggi dibandingkan dengan Sesi I ( H’ = 1,83). Terdapat 3 spesies yang merupakan kupu-kupu endemik jawa, yaitu Ypthima nigricans, Mycalesis sudra, dan Cyrestis lutea. Secara lokal, dari hasil simulasi VORTEX10, ketiga spesies tersebut beresiko punah populasinya. Hasil studi ini diharapkan mampu menggambarkan kondisi populasi kupu-kupu di lokasi wisata kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, serta memberikan informasi mengenai spesies endemik dan status kelangkaannya.