Perpustakaan Digital ITB

Ekosistem mangrove memiliki fungsi ekologis sebagai penyerap dan penyimpan karbon alami yang dapat menekan laju peningkatan emisi gas karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi struktur komunitas mangrove dan karakteristik lingkungan, serta menganalisis potensi stok karbon biomassa hidup dan sedimen mangrove di Estuari Pengarengan, Kabupaten Cirebon. Pengukuran struktur komunitas dan estimasi stok karbon biomassa menggunakan metode non destruktif dengan mengukur diameter batang (DBH) pada ketinggan 1,3m untuk tingkat pohon dan pancang. Perhitungan stok karbon biomassa menggunakan persamaan alometrik dan faktor konversi. Sampel sedimen diambil menggunakan sediment core hingga kedalaman 100-150 cm dan diambil sampel pada lima interval kedalaman yang representatif. Penentuan stok karbon organik sedimen dengan metode Loss on Ignition (LOI) dan faktor konversi. Hutan mangrove di Estuari Pengarengan terdiri atas Avicennia marina, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, dan Sonneratia alba yang didominasi oleh Rhizophora mucronata. Kerapatan mangrove berkisar antara 1.364-9.972 teg/ha. Estuari Pengarengan berhubungan langsung dengan perairan Cirebon yang memiliki tunggang pasut berkisar antara 0,61-1,23 m pada periode Januari 2022-Maret 2023. Hasil pengukuran karakteristik lingkungan menunjukkan Estuari Pengarengan memiliki kualitas air laut yang sesuai untuk habitat mangrove dan kecepatan arus berkisar antara 0,088-0,467 m/s. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata total stok karbon di Estuari Pengarengan adalah 288,60±90,54 MgC/Ha dengan rincian 73,75±24,68 MgC/Ha pada biomassa dan paling besar pada sedimen yaitu 217,17±28,99 MgC/Ha. Stok karbon biomassa memiliki hubungan yang signifikan dengan basal area total dan tutupan lahan total(????<0,01). Stok karbon sedimen memiliki hubungan yang signifikan dengan kandungan karbon organik (????<0,01).