digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Soulivea Ameliasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Soulivea Ameliasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Soulivea Ameliasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Soulivea Ameliasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Soulivea Ameliasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Soulivea Ameliasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Soulivea Ameliasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Soulivea Ameliasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Soulivea Ameliasari
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Peningkatan nilai lahan akibat pembangunan infrastruktur publik seperti Stasiun Kereta Cepat Halim perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung pembiayaan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi instrumen land value capture (LVC) berdasarkan Perpres 79/2024 yang paling berpotensi untuk diterapkan di kawasan Stasiun Kereta Cepat Halim melalui metode analytical hierarchy process (AHP). Metode AHP digunakan untuk menganalisis bobot prioritas berbagai instrumen LVC dengan mempertimbangkan 6 kriteria yaitu potensi pendapatan, ekuitas/keadilan, dampak pengembangan wilayah, kapasitas administratif, dukungan regulasi, dan penerimaan publik. Data dikumpulkan melalui studi literatur, pengisian kuesioner AHP, serta wawancara dengan para ahli terkait. Studi ini menemukan bahwa penerimaan publik dengan bobot 23,19% dan dukungan hukum/regulasi sebesar 22,01% merupakan dua kriteria paling krusial dalam keberhasilan penerapan LVC. Instrumen LVC yang paling berpotensi diterapkan di kawasan Stasiun Kereta Cepat Halim adalah Integrasi Horizontal Penyediaan Infrastruktur dan Usaha Properti yang mampu menciptakan pendapatan berulang melalui sinkronisasi pengembangan properti dengan infrastruktur, meskipun menghadapi tantangan seperti ego sektoral dan kebutuhan investasi awal yang tinggi. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengambil kebijakan dalam mengoptimalkan potensi kawasan Stasiun Kereta Cepat Halim dengan mekanisme LVC yang efektif dan berkeadilan.