digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Fatima Camelia Fathariska
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Fatima Camelia Fathariska
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Fatima Camelia Fathariska
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Fatima Camelia Fathariska
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Fatima Camelia Fathariska
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Fatima Camelia Fathariska
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Fatima Camelia Fathariska
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Fatima Camelia Fathariska
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Fatima Camelia Fathariska
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Fenomena kenaikan muka air laut dan penurunan muka tanah di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menimbulkan risiko yang signifikan terhadap eksistensi masyarakat pesisir. Sebagai upaya adaptasi, proyek pembangunan tanggul NCICD fase A telah diinisiasi untuk melindungi wilayah dari ancaman banjir rob. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perspektif stakeholders—masyarakat, pemerintah, dan LSM—terhadap tanggul NCICD fase A. Penelitian ini merupakan penelitian convergent parallel design dan quantitative dominant (QUAN+qual) mixed method. Pengumpulan data mencakup kuesioner, wawancara semiterstruktur, dan observasi visual. Analisis dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan teknik statistika deskriptif, enumerasi, estimasi karakteristik populasi, analisis asosiasi, analisis komparatif, dan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan pemahaman dan sikap masyarakat terhadap keberadaan tanggul, yang dipengaruhi oleh karakteristik responden. Selain itu, pembangunan tanggul membawakan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan. Menurut Pemerintah Kecamatan Penjaringan, pembangunan tanggul NCICD fase A adalah struktur pelindung pantai yang sangat dibutuhkan masyarakat. Meskipun begitu, pembangunan tanggul NCICD fase A menghadapi sejumlah kritik, seperti infrastruktur yang maladaptif karena memberikan rasa aman yang palsu kepada masyarakat dan solusi jangka pendek yang belum mengatasi akar persoalan yang mengancam eksistensi masyarakat. Sementara itu, mayoritas responden mendukung pembangunan tanggul NCICD fase A dan merasa yakin bahwa tanggul tersebut dapat melindungi Kecamatan Penjaringan secara jangka panjang, meskipun mayoritas responden masih belum sepenuhnya merasa aman dari risiko pesisir karena ada kekhawatiran tanggul NCICD fase A jebol. Dengan demikian, mayoritas responden telah dan akan investasi dalam peninggian rumah dan/atau jalan serta perbaikan drainase.