Pada tahun 2014, Carpentier dkk. memperkenalkan konsep bilangan terhubung
pelangi pada hipergraf. Konsep tersebut merupakan perluasan konsep bilangan
terhubung pelangi pada graf yang dikembangkan oleh Chartrand dkk. Konsep
bilangan terhubung pelangi pada hipergraf telah diimplementasikan pada hipergraf
terhubung minimal dan beberapa kelas hipergraf seragam-r, yakni hipergraf
lengkap, hipergraf lingkaran, dan hipergraf multipartit sehingga diperoleh bilangan
terhubung pelangi kelas-kelas hipergraf tersebut. Pada disertasi ini dikaji bilangan
terhubung pelangi hipergraf terhubung seragam-r yang difokuskan pada beberapa
kelas hipergraf seragam-r bertindih-s dengan t sisi. Untuk r 2, 1 s < r,
dan t 1, hipergraf seragam-r bertindih-s dengan t sisi, dinotasikan dengan Hr
s;t,
adalah hipergraf terhubung seragam-r yang setiap pasang sisi bertetangga beririsan
paling banyak s titik dan terdapat satu pasang sisi bertetangga yang beririsan tepat s
titik. Adapun koleksi dari hipergraf seragam-r bertindih-s dengan t sisi dinotasikan
dengan Hr
s;t.
Pada disertasi ini ditentukan batas bawah bilangan terhubung pelangi sembarang
hipergraf terhubung. Selain itu, ditentukan pula bilangan terhubung pelangi
beberapa kelas hipergraf seragam-r bertindih-s dengan t sisi baik yang berupa
hiperpohon maupun berupa hipersiklik. Hiperpohon adalah hipergraf yang hostnya
berupa graf pohon. Hipersiklik adalah hipergraf yang memuat satu atau lebih
hipergraf lingkaran. Adapun hipergraf lingkaran adalah hipergraf yang host-nya
berupa graf lingkaran. Dalam hal ini, host suatu hipergraf adalah graf terhubung
yang himpunan titiknya sama dengan himpunan titik hipergraf, dan setiap sisi pada
hipergraf menginduksi suatu subgraf terhubung dari graf tersebut.
Perpustakaan Digital ITB