Konsep pewarnaan pelangi lokasi menggabungkan pewarnaan titik-pelangi dan
partisi pembeda graf. Pewarnaan titik-pelangi memiliki aplikasi dalam keamanan
jaringan data dan komunikasi, sedangkan partisi pembeda graf memungkinkan
identifikasi unik setiap objek dalam jaringan. Dengan menggabungkan kedua
konsep ini, pewarnaan pelangi lokasi dapat meningkatkan kualitas pengamanan
jaringan.
Graf yang dikaji dalam disertasi ini terbatas untuk graf terhubung, sederhana,
berhingga, nontrivial, dan tak berarah. Misalkan ? merupakan bilangan bulat positif
dan G=(V (G),E(G)) merupakan graf. Pewarnaan-? titik-pelangi merupakan
pemetaan f:V (G)?{1, 2, . . . , ?} sehingga setiap dua titik berbeda u dan v di V (G)
dihubungkan oleh lintasan yang seluruh titik internalnya berbeda warna. Lintasan
ini disebut lintasan-titik pelangi. Misalkan Ri merupakan himpunan titik berwarna
i dan ?={R1,R2, . . . ,R?} merupakan partisi terurut dari V (G). Jarak titik v ke
Ri adalah d(v,Ri)= min{d(v, x)|x?Ri}. Kode pelangi titik v di V (G) terhadap ?
didefinisikan sebagai tupel-? rc?(v)=(d(v,R1), d(v,R2), . . . , d(v,R?)). Jika semua
titik di V (G) memiliki kode pelangi berbeda, maka ? disebut partisi-? pembeda
pada V (G). Jika fungsi f merupakan pewarnaan-? titik-pelangi dan ? merupakan
partisi-? pembeda, maka f disebut pewarnaan-? pelangi lokasi pada G. Nilai ?
terkecil sehingga terbentuk pewarnaan-? pelangi lokasi pada G disebut bilangan
terhubung pelangi lokasi pada G, dilambangkan dengan rvcl(G).
Permasalahan yang dikaji dalam penelitian disertasi ini difokuskan pada penentuan
batas atas dan bawah yang ketat untuk bilangan terhubung pelangi lokasi pada
sembarang graf hasil operasi kali sisir-titik dan hasil operasi kali sisir-sisi. Selain
itu, ditentukan pula bilangan terhubung pelangi lokasi untuk beberapa kelas graf
hasil dari operasi tersebut yang beberapa diantaranya dibuktikan dengan menggunakan
himpunan dan bilangan kembar.
Perpustakaan Digital ITB