Suatu graf G = (V (G), E(G)) yang dikenakan pewarnaan sisi disebut graf terhubung
pelangi jika untuk setiap dua titik di G dihubungkan oleh lintasan yang
setiap sisinya mempunyai warna-warna yang berbeda. Lintasan tersebut kemudian
disebut dengan lintasan pelangi. Bilangan terhubung pelangi graf G, dinotasikan
dengan rc(G), merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dibutuhkan dari semua
kemungkinan pewarnaan sisi sehingga G terhubung pelangi.
Graf G dengan suatu pewarnaan titik disebut graf terhubung titik pelangi apabila
untuk setiap dua titik di G dihubungkan oleh lintasan yang setiap titik internal di
lintasan tersebut memiliki warna-warna yang tidak sama. Lintasan tersebut disebut
dengan lintasan titik pelangi. Bilangan terhubung titik pelangi graf G, dinotasikan
dengan rvc(G), merupakan bilangan bulat positif terkecil yang dibutuhkan dari
semua kemungkinan pewarnaan titik sehingga G terhubung titik pelangi.
Graf splitting dari graf G, dinotasikan dengan Sl(G), adalah graf yang diperoleh
dengan menambahkan |V (G)| titik baru sebanyak order G dengan cara untuk setiap
titik u di G dibuat sebuah titik baru u0 sedemikian hingga titik u0 hanya bertetangga
dengan semua titik yang bertetangga dengan titik u di G.
Pada tesis ini, dikaji mengenai batas atas dan bawah bilangan terhubung pelangi dan
bilangan terhubung titik pelangi graf splitting. Dalam pengkajian bilangan terhubung
pelangi, diberikan nilai bilangan terhubung pelangi untuk graf splitting dari beberapa
kelas graf, yaitu graf splitting dari graf lintasan, graf splitting dari graf bintang, graf
splitting dari graf kipas, graf splitting dari graf pertemanan dan graf splitting dari
graf roda. Untuk bilangan terhubung titik pelangi, diberikan beberapa nilai bilangan
terhubung titik pelangi dari graf splitting berdasarkan diameter graf semula, yaitu
berdiameter 1 , berdiameter 2, dan berdiameter lebih dari atau sama dengan 3.