digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pertumbuhan kawasan perkotaan selalu diiringi dengan perubahan tipe tutupan lahan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin meningkat seperti perumahan, infrastruktur, dan area pertanian. Perubahan lahan tersebut dapat menurunkan keanekaragaman hayati dan meningkatkan resiko kolonisasi spesies invasif. Saat ini informasi mengenai jenis-jenis invasif di Kabupaten Subang masih sedikit sehingga penelitian ini dilakukan untuk menginventarisasi tumbuhan asing invasif dan melihat pola distribusinya. Inventarisasi tumbuhan dilakukan dengan membentang transek garis sebanyak 37 titik pengamatan yang tersebar di Kabupaten Subang secara purposive sampling berdasarkan tipe penggunaan lahan (sawah, kebun, permukiman, perkebunan, hutan kota, dan hutan alam). Nama jenis, jumlah individu, frekuensi, dan titik lokasi pengambilan sampel dicatat, kemudian indeks nilai penting (INP) dihitung untuk mengetahui tipe komunitas di setiap tipe tutupan lahan. Analisis principal component analysis (PCA) dan Clustering dilakukan untuk mendeskripsikan komposisi spesies berdasarkan lokasi pengambilan data. Indeks kesamaan komunitas (ISs) dan indeks morisita (Ip) dihitung untuk mengetahui pola sebaran tumbuhan. Sebanyak 296 spesies tumbuhan ditemukan di wilayah Kabupaten Subang dan sebanyak 38% merupakan spesies asing, spesies asing non-invasif (28%), spesies asli invasif (13%), dan spesies asli non-invasif (21%). Lahan sawah, perkebunan, hutan kota, dan hutan alam secara berurutan didominasi jenis Digitaria sanguinalis, Hevea brasiliensis, Maesopsis eminii, dan Calliandra houstoniana. Adapun lahan kebun dan permukiman didominasi oleh Mangifera indica yang umum ditanam sebagai komoditas pertanian. Lokasi penelitian dapat dibagi menjadi tiga kelompok (cluster) yaitu sawah, permukiman-kebun, dan kebun yang masing-masig memiliki komposisi spesies yang khas. M. indica (INP=8,86%), H. brasiliensis (INP=8,29%), Eleusine indica (INP=5,75%), Asystasia gangetica (INP=5,35%), dan D. sanguinalis (INP=5,20%) merupakan spesies paling umum ditemukan di Kabupaten Subang dengan sebaran yang cenderung mengelompok (Ip = 0,14; 0,38; 0,23; 0,14; dan 0,24). Tumbuhan invasif di Kabupaten Subang umum ditemukan di lokasi dengan intensitas antropogenik yang tinggi. Meskipun penyebarannya belum dianggap genting, keberadaan spesies invasif di kawasan urban harus dikelola dengan baik agar ekosistem urban dapat dijaga fungsinya untuk menjaga keanekaragaman hayati lokal.