Daerah penelitian terletak di Daerah Botteng dan Salumati, Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan indikasi prospek eksplorasi uranium berupa mineralisasi yang terdapat pada batuan vulkano-sedimenter. Adanya potensi mineralisasi tersebut menjadi penting untuk dilakukan investigasi lanjut guna mengungkap karakteristik endapan dan proses pembentukan endapan uranium yang berada pada daerah Botteng dan Salumati.
Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi karakteristik petrologi dan geokimia batuan pembawa uranium, serta karakteristik mineralisasi dan paragenesis mineral radioaktif pembawa uranium di daerah penelitian. Metode yang digunakan yaitu observasi lapangan dan analisis laboratorium. Analisis laboratorium yang dilakukan yaitu analisis mineralogi dan geokimia. Analisis mineralogi meliputi analisis petrografi dan mikro-XRF (? X-ray fluorescence) dengan perangkat lunak AMICS (Advanced Mineralogy Identification and Characterization System) untuk mengidentifikasi mineral penyusun batuan dan mineral pembawa uranium. Analisis geokimia dilakukan dengan analisis XRF (X-ray fluorescence) dan ICP-MS (Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry) untuk mengetahui kandungan oksida utama, unsur jejak, unsur tanah jarang, dan karakterisasi unsur uranium pada batuan.
Berdasarkan hasil analisis, mineralisasi uranium di daerah Botteng terdapat pada litologi breksi dengan konsentrasi uranium 2119,9 ppm. Pada daerah Salumati terdapat litologi tuf lapili dengan konsentrasi uranium 1483 ppm. Mineral pembawa uranium yang dijumpai berupa mineral primer branerit (U0,5Ca0,3Ce0,2Ti1,5Fe2+0,5O6) dan mineral sekunder uranofan (Ca(UO2)2(SiO3OH)2ยท5H2O). Mineralisasi uranium di daerah penelitian dikontrol oleh proses primer diferensiasi magmatik seri alkali. Kemudian diperkaya oleh proses sekunder seperti leaching dan presipitasi uranium yang ditandai dengan keberadaan mineral uranofan di lapangan. Tingginya permeabilitas pada breksi dan tuf lapili dapat menampung sirkulasi fluida yang dapat memobilisasi dan mengendapkan uranium. Rekahan yang terisi mineral zeolit dapat menjadi agen adsorben yang mendukung pengayaan konsentrasi uranium pada batuan.
Perpustakaan Digital ITB