digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Faihaa Meiry Salsabiila
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

ppm, serta dilakukan penambahan 15% air kelapa (CW). Kultur kemudian diinkubasikan pada suhu 23°C dan disinari dengan lampu light emitting diode (LED) dengan siklus terang gelap 16/8 jam dan dilakukan tiga subkultur setiap 4 minggu. Parameter pertumbuhan yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan mikropropagasi anggrek ini adalah pembentukan Protocorm-Like Body (PLB), pertumbuhan taruk, akar, daun, dan pembentukan planlet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi 2,5 ppm K; 5 ppm NAA; dan 15% CW (CK1N2) menghasilkan rata-rata PLB tertinggi, yaitu 6 ± 1,732 PLB. Pada kombinasi yang sama (CK1N2) didapati rata-rata pertambahan akar tertinggi yaitu sebesar 4,333 ± 2,082 akar serta rata-rata pertumbuhan daun tertinggi sebesar 10,333 ± 2,517 daun. Sementara itu, rata-rata pertumbuhan taruk pada CK1N2 memiliki nilai sama (3,333 ± 1,528) dengan kombinasi VW dengan 2,5 ppm K; 2,5 ppm NAA; dan 15% CW (CK1N1) yaitu 3,333 ± 1,155 taruk. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perlakuan CK1N2 merupakan kombinasi konsentrasi ZPT paling optimum untuk mikropropagasi anggrek Vanda sp., dengan jumlah pembentukan planlet tertinggi (4,333 ± 1 planlet) dan pertumbuhan paling optimum pada setiap parameter pengamatan.