








Transportasi umum yang layak dan nyaman merupakan moda alternatif penting
bagi masyarakat untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ke berbagai
fasilitas seperti pasar, kantor, rumah sakit, sekolah, dan termasuk juga universitas.
Provinsi Jambi telah menyediakan transportasi umum berupa bus yang dikenal
sebagai bus trans siginjai, melayani rute Terminal Sijenjang – Bapelkes Pijoan yang
merupakan rute mahasiswa menuju dan dari kampus. Namun, sistem bus trans
siginjai menghadapi tantangan rendahnya tingkat adopsi dan penggunaannya
dibandingkan dengan potensi jumlah komunitas akademis yang ada. Studi ini
bertujuan untuk mengetahui apakah komunitas akademis di Kota Jambi akan
mempertimbangkan untuk menggunakan bus trans siginjai di masa depan.
Pengambilan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling dan
mendapatkan 388 responden dari komunitas akademis kategori choice user yang
berdomisili di Kota Jambi. Hasil analisis PLS-SEM menunjukkan bahwa persepsi
mengenai kendaraan pribadi berpengaruh negatif namun tidak signifikan baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui variabel persepsi layanan terhadap
niat. Infrastruktur tidak secara langsung berpengaruh terhadap niat, namun
pengaruhnya dimediasi oleh variabel persepsi layanan terhadap pembentukan niat.
Temuan studi mengkonfirmasi fungsi instrumental layanan bus yang diamati
melalui variabel persepsi aksesibilitas, pengaruh sosial, dan persepsi layanan
berpengaruh signifikan terhadap niat untuk menggunakan bus trans siginjai. Hasil
ini dapat menjadi masukan kepada pembuat kebijakan sebagai strategi untuk
meningkatkan tingkat adopsi bus trans siginjai di masa depan.