SNI 8460:2017 mengatur terkait standar survey penyelidikan tanah yang dilakukan pada konstruksi jalan tol yang mana interval maksimum adalah 200 meter. Hasil penyelidikan tanah akan digunakan untuk karakteristik dari ground profile seperti kedalaman lapisan tanah dan juga sifat fisik ataupun mekanisnya. Ketidakpastian dalam interpretasi pada ground profile mempengaruhi tingkat akurasi analisis untuk prediksi penurunan tanah. Phoon et al. (2022) juga menyebutkan pada proses analisis hal yang umumnya terjadi adalah penggunaan model-model numerik yang kompleks, akan tetapi input seperti ground profile yang digunakan adalah model yang sederhana dan deterministik.
Dalam analisis geoteknik proses soil profiling merupakan hal utama yang perlu dilakukan, Pada umumnya analisis dilakukan secara deterministik, penyelidikan tanah akan dilakukan pada titik analisis yang ditinjau. Namun tidak jarang juga karena keterbatasan data, maka pada lokasi-lokasi yang tidak dilakukan penyelidikan tanah, perlu menginterpolasi data untuk mengetahui kedalaman lapisan jenis-jenis tanah. Metode interpolasi linear merupakan salah satu metode yang sering digunakan dalam pembuatan subsurface model atau stratigrafi tanah. Saat ini, penggunaan subsurface model yang menggunakan metode inteprolasi fast radial basis function cukup populer digunakan pada perangkat lunak komersial sebagai alternatif soil profiling. Pada metode ini nilai numerik ataupun litologi tanah dapat dimodelkan dan di interpolasi pada ruang tiga dimensi. Metode radial basis function diperkenalkan pertama kali pada literatur oleh Hardy (1971) untuk menginterpolasi data topografi dan saat ini juga dapat digunakan untuk menginterpolasi data geologi.
Pada lokasi studi timbunan jalan tol di konstruksi di atas tanah dasar lempung lunak dengan kedalaman maksimum 12 meter. Dilakukan perbaikan tanah dengan kombinasi menggunakan prefabricated vertical drain (PVD) dan preloading untuk mempercepat proses konsolidasi untuk meminimalkan penurunan tanah baik saat konstruksi hingga operasi jalan tol. Selanjutnya penelitian ini akan membahas analisis penurunan tanah antara stratigrafi hasil subsurface model yang oleh dua metode interpolasi yakni linear dan fast radial basis function. Studi akan meninjau pada 3 titik, yakni pada titik pengamatan settlement plate. Analisis akan
menggunakan 1-D Terzaghi untuk evaluasi awal dan finite element method lalu dibandingkan dengan data pengamatan settlement plate. Terakhir, akan ditarik kesimpulan dari penggunaan dua metode interpolasi dan bagaimana implikasinya dalam hasil analisis penurunan tanah. Diperoleh bahwa hasil analisis menggunaan hasil stratigrafi fast radial basis function cukup akurat dengan deviasi yakni 6% dan 7% pada dua lokasi titik tinjau. Pada titik tinjau terakhir di STA. 43+625 didapatkan bahwa deviasi cukup tinggi sebesar 42%, dimana inteprolasi linear lebih akurat dengan deviasi hanya 9%.