
2024_TS_PP_Marizkia Uli Alfiana-29123080_Full Text
PUBLIC Open In Flip Book Kartika Ringkasan
Indonesia bertujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060. Untuk mendukung tujuan ini, pemerintah telah mengembangkan Peningkatan Kontribusi Nasional (ENDC), yang mencakup inisiatif untuk mengurangi emisi, seperti penggunaan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS). Indonesia telah menunjukkan kemampuan CCS melalui proyek percontohan yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pertamina Energi Baru dan Terbarukan (PNRE) sebagai perusahaan sub-holding PT Pertamina (Persero), yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengimplementasikan solusi CCS. Setelah upaya awal ini, langkah selanjutnya adalah menyiapkan rencana implementasi. Kajian ini dilakukan untuk memberikan berbagai perspektif mengenai strategi penerapan CCS di Indonesia sebagai gambaran umum, dan di PT PNRE sebagai gambaran khusus. Analisis ini menggunakan analisis PESTLE dan analisis Lima Kekuatan Porter untuk menilai kondisi perusahaan saat ini. Perencanaan skenario kemudian dikembangkan berdasarkan wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan utama, termasuk produsen dan pemasok energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Keuangan, dan pemangku kepentingan industri. Studi ini mengidentifikasi 10 kekuatan pendorong. Empat skenario dikembangkan dengan menggabungkan faktor biaya CCS yang paling berpengaruh dan kerangka peraturan faktor yang paling tidak pasti untuk adopsi industri.Skenario masa depan yang ideal, sebagaimana ditentukan oleh orang yang diwawancarai, diidentifikasi dan ditandai sebagai kondisi target. Perbandingan antara kondisi ideal dan kondisi saat ini dilakukan untuk mengidentifikasi kesenjangan. Kesenjangan tersebut kemudian dianalisis menggunakan matriks TOWS untuk menyusun strategi penerapan CCS oleh PT Pertamina New and Renewable Energy (PNRE).