digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ketidakakuratan Catatan Inventaris (IRI) menjadi tantangan yang signifikan bagi PT Mizan Media Utama, yang berdampak pada efisiensi operasional dan menyebabkan ketidaksesuaian data inventaris. Wawancara dengan manajer gudang mengungkapkan ketidaksesuaian inventaris sebagai masalah yang berulang, yang diilustrasikan melalui sampel 9 judul buku. Sampel ini menunjukkan peningkatan tajam dalam ketidaksesuaian, dari 2 kasus pada tahun 2023 menjadi 190 kasus pada tahun 2024. Termotivasi oleh pengamatan ini, analisis yang lebih luas dilakukan dengan menggunakan data stok opname dari tahun 2024, yang mengungkap tingkat ketidaksesuaian sebesar 0,53% di 585.056 komoditas dan ketidaksesuaian sebesar 52,85% ditingkat judul buku, yang memengaruhi 4.869 dari 9.123 judul. Model dan Notasi Proses Bisnis (BPMN) digunakan untuk memetakan operasi gudang dan mengidentifikasi tantangan spesifik yang berkontribusi terhadap IRI. Analisis tersebut mengidentifikasi inefisiensi seperti kesalahan validasi manual untuk pengiriman besar, tanggung jawab yang tumpang tindih dalam pengemasan dan persiapan, dan keterlambatan dalam mengidentifikasi perbedaan inventaris. Untuk mengatasi tantangan ini, penelitian ini mengusulkan penerapan teknologi RFID untuk menyederhanakan verifikasi selama pemindahan inventaris, penghitungan siklus rutin untuk mengelola kekurangan dan kelebihan selama penerimaan, dan alokasi tugas berbasis peran untuk memisahkan pengemasan dari tugas validasi. Solusi ini bertujuan untuk meningkatkan akurasi inventaris, efisiensi operasional, dan mengurangi redudansi verifikasi. Penelitian ini menunjukkan keterkaitan antara akurasi inventaris dan efektivitas proses bisnis, yang menekankan pentingnya memodernisasi praktek inventaris dan menyelesaikannya dengan KPI strategis. Penelitian mendatang harus memperluas cakupan ke seluruh Grup Mizan, mengintegrasikan data penjualan dan pendekatan yang lebih komprehensif untuk memungkinkan peningkatan sistemik dalam manajemen inventaris dan kinerja organisasi.