digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Menurut Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI), potensi cadangan biomassa di Indonesia adalah sekitar 32,6 GW. Kendala utama pembangkit biomassa skala besar adalah masalah ketersediaan pasokan material biomassa dan perancangan awal PLTU yang memang bukan untuk biomassa. PLTU Sumbawa berkapasitas 2 x 7 MW yang berada di Nusa Tenggara Barat merupakan salah satu pembangkit milik PLN, dikelola oleh PT PLN (Persero) UPK Tambora yang menggunakan bahan bakar batubara kalori rendah / low rank coal dengan nilai kalor sekitar 4000 kkal/kg. PLTU Sumbawa telah melakukan uji coba 100% penggunaan biomassa yaitu serpihan kayu sebagai pengganti batubara di boiler stoker. Hasil pengujian menunjukkan bahwa berdasarkan tekanan uap (steam pressure) yang dihasilkan oleh boiler, daya turbin uap yang dihasilkan hanyalah sebesar 20% dari daya rancangan. Hal ini memicu pemikiran melakukan pengolahan biomassa apabila digunakan di PLTU sebagai pengganti batu bara atau co-firing dengan batubara dapat menghasilkan daya turbin yang mendekati saat digunakan batu bara saja sebagai bahan bakarnya. Metodologi penelitian yang dipakai adalah studi literatur terlebih dahulu. Kemudian dilakukan pengumpulan dan pengujian sampel biomassa serpihan kayu dan bonggol jagung. Selanjutnya, tindakan yang dilakukan pada sampel adalah dilakukan pembuatan briket dengan 5 variasi komposisi massa serpihan kayu dan bonggol jagung yaitu (50:50, 75:25, 25:75, 100:0, 0:100) dan karakter pembakaran sebagai akibat dari perubahan bahan bakar baik dari sisi jenis, komposisi dan geometrinya. Penyebab penurunan daya bisa diakibatkan dari sifat biomassa yang tidak sesuai dengan rancangan kebutuhan boiler, seperti nilai kalor, moisture, dan volatile matter. Selain itu peralatan pengumpan bahan bakar dan boiler tidak dirancang untuk digunakan dengan bahan bakar biomassa. Akibatnya terjadi penurunan kapasitas pembangkit (derating) karena pada beban yang sama dibutuhkan pasokan biomassa yang lebih banyak namun tidak dapat dipenuhi karena keterbatasan volume ruang bakar bila digunakan untuk membakar biomassa. Dari hasil penelitian didapatkan briket yang baik untuk digunakan di PLTU Sumbawa adalah serbuk bonggol jagung 100 % dan serbuk kayu 100 % dengan nilai gross calorific value sebesar 4754 kkal/kg dan 4669 kkal/kg berdasarkan analisis as receive basis. Penelitian ini diharapkan mampu menentukan metode komposisi yang tepat untuk mengoptimalkan kualitas biomassa yang nanti dipasok ke PLTU Sumbawa sehingga pembangkit dapat beroperasi dengan optimal.