Survei Mikro Gempa (MEQ) adalah instrumen penting untuk mengelola sumber
daya geotermal, karena dapat mengidentifikasi zona permeabel, mengevaluasi
potensi, magnitudo, dan dampak gempa bumi pada lapangan geotermal. Distribusi
gempa mikro membantu membedakan jenis reservoir yang ditandai oleh zona
saturasi fluida. Algoritma Local Earthquake Tomography Software (LOTOS) akan
digunakan untuk menentukan kondisi reservoir dengan mengumpulkan data
tentang fasa gelombang seismik yang terekam. Algoritma LOTOS memiliki
antarmuka ramah pengguna terlebih untuk pemula, mengintegrasikan pemodelan
satu dimensi, identifikasi sumber, dan tomografi tiga dimensi dengan
pembengkokan sinar. Algoritma LOTOS belum digunakan dalam penelitian
lapangan geothermal. Oleh karena itu digunakan untuk membuat model kecepatan
seismik, penentuan zona saturasi fluida di lapangan geotermal Dieng, yang juga
masih minim penelitian terkait tomografinya.
Data gempa mikro diakuisisi dari tanggal 2 Mei 2021 hingga 29 Juli 2022,
menggunakan 18 lokasi stasiun di Lapangan Geothermal Dieng yang
mendokumentasikan data gempa mikro (MEQ). Waktu tempuh gelombang P dan
S dari 1556 peristiwa seismik serta koordinat stasiun dari katalog akan digunakan
untuk mengembangkan model kecepatan dan tomogram reservoir lapangan
geotermal Dieng.
Algoritma LOTOS berhasil dijalankan menggunakan data gempa mikro terbukti
dari hasil Checkerboard Resolution Test (CRT) yang menunjukkan resolusi yang
baik di area produksi lapangan geotermal Dieng dari elevasi 1.5km hingga elevasi
-1km dan -2km pada beberapa tempat. Hasil CRT digunakan untuk
menginterpretasi hasil tomografi. Terindikasi adanya dua reservoir, yaitu reservoir
Pagerkandang di sebelah Barat Laut pada elevasi 0km dan reservoir Pakuwaja di
sebelah Tenggara pada elevasi 0.5km. Kedua reservoir tersebut merupakan
reservoir dominasi air, diindikasikan dari kecepatan relatif gelombang P dan S
yang rendah dan disertai dengan rasio Vp/Vs yang tiinggi (>1.7).