digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan

Sistem pencitraan medis saat ini membutuhkan pendekatan inovatif untuk mengintegrasikan berbagai modalitas pencitraan, seperti CT dan ultrasound, guna meningkatkan akurasi diagnostik, efektivitas terapi, dan efisiensi prosedur medis. Penggunaan Multimodal Medical Image Fusion (MMIF) menjadi relevan untuk mengatasi keterbatasan masing-masing modalitas dengan cara menggabungkan kekuatan pencitraan CT yang memberikan detail struktur anatomi dengan keunggulan ultrasound dalam visualisasi real-time. Penelitian ini mengembangkan sebuah sistem navigasi berbasis IMU dan kamera yang dirancang untuk memanipulasi model volume tiga dimensi (3D) hasil rekonstruksi citra CT secara real-time. Sistem ini bertujuan untuk mendukung kebutuhan navigasi medis, khususnya dalam prosedur berbasis pencitraan seperti biopsi, ablasi termal, dan operasi bedah saraf, yang menuntut presisi tinggi dalam manipulasi citra. Pendekatan penelitian ini mencakup integrasi sensor IMU untuk mendeteksi orientasi dan sistem kamera untuk pelacakan posisi. Data dari kedua komponen ini diproses secara bersamaan untuk menghasilkan pembaruan real-time pada model 3D, yang divisualisasikan menggunakan antarmuka pengguna intuitif berbasis OpenGL. Komponen utama sistem meliputi sensor IMU Adafruit BNO055, kamera Razer Kiyo X, dan algoritma berbasis marker visual ArUco untuk pelacakan posisi. Proses validasi dilakukan melalui berbagai pengujian, termasuk pengujian akurasi pelacakan posisi, orientasi, serta evaluasi responsivitas sistem terhadap perubahan gerakan probe. Proses kalibrasi yang diterapkan pada sistem juga memastikan bahwa data dari sensor dan kamera dapat digabungkan secara optimal untuk menghasilkan visualisasi yang konsisten. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem mampu mencapai tingkat akurasi pelacakan posisi dengan Mean Absolute Error (MAE) terbesar sebesar 0,21 cm dan error orientasi rata-rata di bawah 1o. Sistem juga menerima umpan balik positif dari pengguna profesional medis, seperti dokter bedah saraf, yang menilai sistem ini intuitif dan efektif dalam memvisualisasikan hubungan spasial antara model 3D dan orientasi probe. Antarmuka pengguna yang dirancang mampu menyajikan visualisasi yang responsif dengan waktu respons rata-rata kurang dari 1 detik, menjadikannya cukup andal untuk digunakan dalam aplikasi medis real-time. Dengan dukungan antarmuka yang dirancang secara intuitif, sistem ini memberikan pengalaman penggunaan yang nyaman dan memungkinkan pengguna memahami data anatomi secara lebih mendalam. Keunggulan sistem ini terletak pada kemampuannya untuk menyediakan kontrol real-time yang presisi dengan biaya rendah, sehingga menjadi solusi inovatif untuk mendukung aplikasi klinis seperti navigasi bedah dan fusi pencitraan ultrasound- CT. Sistem ini juga membuka peluang untuk pengembangan teknologi pencitraan medis interaktif yang dapat meningkatkan akurasi diagnosis dan efisiensi prosedur medis. Dengan pengembangan lebih lanjut, seperti integrasi dengan file DICOM dan optimalisasi kecepatan pemrosesan, sistem ini memiliki potensi besar untuk menjadi alat penting dalam praktik medis modern, memberikan kontribusi signifikan pada pengembangan teknologi pencitraan medis yang lebih canggih dan interaktif.