digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penelitian artistik ini berangkat dari pengalaman traumatis masa kanak-kanak penulis yang mendorong eksplorasi tentang transformasi trauma menjadi pemahaman diri yang lebih utuh. Menggunakan pendekatan interdisipliner, penelitian ini menggabungkan metode studi pustaka yang berlandaskan teori seni sebagai simbol (Susanne K. Langer), fenomenologi persepsi (Merleau-Ponty), psikologi trauma (Judith Herman), dan logoterapi (Viktor Frankl), dengan praktik studio yang didukung teori post-medium dan pendekatan art as therapy. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi transformasi pengalaman trauma menjadi kekuatan dan ketahanan batin melalui proses artistik yang menggunakan teknik tenun dan material kawat monel 0,3 mm sebagai medium simbolik. Pemilihan material ini didasarkan pada karakteristik kawat monel yang mampu menyimpan jejak lipatan—analog dengan sifat memori traumatis—serta sifatnya yang adaptif namun kuat, sementara teknik tenun dengan sistem kerjanya yang melibatkan pergerakan naik-turun kawat lungsi dan pakan merepresentasikan proses transformasi psikologis. Hasil penelitian menunjukkan adanya paralelisme antara proses teknis tenun dan transformasi psikologis, dimana interaksi antara kawat lungsi dan pakan mencerminkan sinergitas dalam pembentukan entitas baru, menghadirkan simbol visual tentang resiliensi dan potensi pertumbuhan pasca-trauma melalui setiap pertemuan kawat dalam tenunan yang mewakili momen-momen pengalaman y