Kecelakaan kerja di sektor konstruksi menjadi salah satu permasalahan utama di Indonesia. Berdasarkan teori domino dan ILCI, kecelakaan disebabkan oleh unsafe act dan unsafe condition akibat adanya kelalaian yang dilakukan oleh pihak manajemen di lingkungan kerja. Penelitian ini secara khusus mengevaluasi faktor penyebab kecelakaan kerja pada proyek konstruksi Pakuwon Residences, PT Grama Pramesi Siddhi (GPS). Metode yang digunakan adalah metode hybrid FMEA yang menggabungkan FMEA, FTA dan ETA. Hasil analisis FMEA menunjukkan bahwa kecelakaan dengan risiko (RPN) tertinggi adalah jatuh ke dalam lubang pondasi, tertimpa puing dari lantai atas, jari terjepit mesin bar bending, tertusuk paku, dan tertimpa bentonite borpile. Analisis kualitatif FTA terhadap lima kecelakaan prioritas dengan RPN tertinggi menunjukkan bahwa 73% basic events merupakan kondisi tidak aman (unsafe condition). Analisis ETA membuktikan bahwa jika tindakan perbaikan dilakukan terhadap setiap kejadian utama penyebab kecelakaan, maka potensi terjadinya kecelakaan dapat berkurang secara signifikan. Hasil analisis regresi sederhana kuisioner self-assessment ISO 45001 yang dibagikan pada manajemen menunjukkan bahwa penerapan sistem manajemen keselamatan kerja berpengaruh 0,19 poin (koefisien regresi : -0.15) terhadap penurunan kecelakaan, sementara penerapan sistem OSHA for construction yang dibagikan pada pekerja berpengaruh 0,062 poin (koefisien regresi : -0.062) dalam menurukan kecelakaan kerja apabila diterapkan. Hal ini mengindikasikan bahwa kedua sistem tersebut belum tentu optimal dalam mencegah kecelakaan kerja