digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dengan munculnya Covid-19 di Indonesia menyebabkan terjadinya penurunan ekonomi pada tahun 2019-2020. Hal ini juga berdampak kepada pasar modal di Indonesia yang ditunjukan oleh menurunnya Index Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terlihat pada awal tahun 2020 dengan level 6,300 dan menurun hinggal 3,900 di bulan maret 2020. Namun jumlah investor di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya sama halnya dengan peningkatan jumlah Perusahaan yang telah melakukan penawaran umum perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana ialah PT Widodo Makmur Perkasa Tbl. (WMPP) pada tahun 2021. Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan WMPP dinilai terlalu rendah atau terlalu tinggi menggunakan metode DCF dan Relative Valuation. Selain itu, dalam penelitian ini juga melakukan analisis eksternal dan internal untuk melihat potensi pada perusahaan. Metode yang di gunakan untuk menganalisis kondisi eksternal pada perusahaan ialah analisis PESTEL dan penulis menggunakan analisis VRIO untuk mengetahui kondisi internalnya. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa sektor industri perusahaan ini dapat dikatakan menarik bagi investor karena industri ini mempunyai kontribusi yang cukup besar terhadap perkembangan PDB Indonesia, hal ini dapat menjadi pemicu pemerintah untuk terus mendukung sektor ini. Selain itu, peningkatan pendapatan masyarakat dan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dapat menjadi daya tarik bagi investor. Namun yang menjadi permasalahan hanyalah wabah penyakit pada sapi dan ayam yang dapat memicu penurunan pendapatan. Berdasarkan hasil analisis VRIO, perusahaan ini memiliki keunggulan kompetitif yang berkelanjutan seperti jumlah aset yang besar dengan kapasitas produksi yang cukup banyak dan perusahaan ini juga memiliki bisnis integrasi vertikal dan produk & unit bisnis yang beragam. Hasil valuasi perusahaan WMPP berdasarkan relative valuation menunjukan bahwa perusahaan WMPP memiliki PER, PBV dan EV to EBITDA yang lebih rendah dibandingkan rata-rata perusahaan sejenis atau dapat dikatakan undervalued. Akan tetapi, EV to Sales perusahaan WMPP memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata perusahaan sejenis atau dapat dikatakan overvalued. Selanjutnya, berdasarkan hasil Discounted Cash Flow (DCF), nilai intrinsik perusahaan ini adalah Rp -55, sedangkan harga sahamnya Rp 50. Hal ini menunjukkan WMPP dinilai overvalued.