Fenomena kerja jarak jauh telah mendapat perhatian besar secara global, mengubah struktur tempat kerja tradisional. Penelitian ini mengkaji dampak kerja jarak jauh terhadap produktivitas karyawan di wilayah Jabodetabek, dengan fokus khusus pada PT JAR, sebuah perusahaan kecil yang sepenuhnya bekerja jarak jauh. Kerja jarak jauh menawarkan manfaat seperti fleksibilitas dan penghematan waktu, tetapi juga menghadirkan tantangan, termasuk batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi yang kabur, efisiensi kolaborasi yang berkurang, dan isolasi sosial. Mengatasi tantangan ini menjadi penting untuk mengoptimalkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
Menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini melibatkan wawancara mendalam dan analisis tematik untuk mengeksplorasi pengalaman karyawan. Hasilnya menunjukkan bahwa tugas rutin dan individu lebih cocok dilakukan dalam pengaturan jarak jauh, sementara tugas kolaboratif sering mengalami ketidakefisienan akibat keterlambatan komunikasi dan kurangnya keterlibatan. Solusi yang diusulkan mencakup penerapan model kerja hibrida, peningkatan alat komunikasi, penetapan batasan kerja-kehidupan yang jelas, penguatan sistem dukungan organisasi, dan pembentukan kohesi tim melalui acara hibrida.
Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman dampak ganda kerja jarak jauh, menawarkan strategi praktis bagi perusahaan seperti PT JAR dan organisasi lain di Jabodetabek. Studi ini menyoroti pentingnya menyeimbangkan fleksibilitas dengan kolaborasi terstruktur serta menyediakan landasan untuk penelitian lanjutan tentang praktik kerja hibrida dan inovasi teknologi