digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_RAIHANNISA RIZQIA MEUTIA
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi terbarukan saat ini menjadi fokus utama dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mengatasi masalah lingkungan. Dengan kandungan organiknya yang tinggi, palm oil mill effluent (POME) memiliki potensi yang besar sebagai bahan baku untuk produksi energi terbarukan, sekaligus dapat menggantikan posisi tanaman pangan sebagai bahan baku bioenergi. Produksi energi terbarukan dari POME dapat dilakukan dengan biokonversi anaerobik melalui fermentasi. Selama fase asidogenesis, produk bioenergi berupa bioetanol, biohidrogen, dan asam lemak volatil dapat dihasilkan. Beberapa penelitian sebelumnya telah mengkaji konversi limbah POME menjadi hidrogen, namun konsentrasi biohidrogen yang dihasilkan masih cenderung rendah. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh sebagian besar hidrogen yang terlarut dalam fase cair, sehingga tidak dapat terukur secara langsung. Penambahan flushing nitrogen ke dalam reaktor dimaksudkan untuk mendorong pelepasan biohidrogen terlarut ke fase gas. Efisiensi pelepasan gas hidrogen diukur melalui koefisien perpindahan massa (kLa dan kL) dengan memvariasikan kecepatan superfisial gas. Analisis karakteristik hidrodinamika gelembung gas berupa kecepatan gelembung, bentuk dan ukuran gelembung, rezim aliran, dan gas hold up yang terbentuk dilakukan untuk memahami proses transfer gas yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan laju alir volumetrik dan kecepatan superfisial gas yang diinjeksikan berpengaruh positif terhadap proses transfer gas. Koefisien transfer massa optimum diperoleh pada kecepatan superfisial 0,0079 m/s dengan koefisien transfer massa (kLa) dan koefisien transfer gas (kL) sebesar 0,00032 detik-1 dan 2,69×10-5 m/detik. Pengaplikasian flushing gas nitrogen dengan kecepata superfisial gas sebesar 0,0079 m/s dalam pengolahan limbah artifisial organik tinggi dapat meningkatkan konsentrasi gas hidrogen, dengan peningkatan konsentrasi maksimum sebesar 41,7% dan konsentrasi biohidrogen maksimum yang dihasilkan sebesar 17,3% dicapai pada waktu reaksi 72 jam