digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_PURIFY RINUKTI SABILA AJI
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Mikroplastik, baik primer maupun sekunder, merupakan komponen utama pencemaran lingkungan yang tersebar luas di berbagai ekosistem perairan, termasuk sedimen dan organisme laut. Penelitian ini dilakukan untuk mengeksplorasi keberadaan mikroplastik di sedimen pesisir selatan Jawa Barat, yang memiliki karakteristik ombak besar karena langsung berbatasan dengan Samudera Hindia. Kondisi oseanografi ini diduga memengaruhi distribusi dan karakteristik mikroplastik, serta minimnya penelitian mengenai mikroplastik di kawasan ini. Penelitian ini mengkaji kelimpahan, karakteristik, dan jenis polimer mikroplastik dalam sedimen dari tiga pantai: Pantai Sindangkerta, Pantai Karapyak, dan Pantai Sayang Heulang. Sampel sedimen dianalisis menggunakan metode Chemical Wet Peroxide Oxidation (CWPO) dan pemisahan densitas untuk meningkatkan proses ekstraksi dan karakterisasi, diikuti dengan identifikasi polimer menggunakan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan variasi kelimpahan mikroplastik antar pantai dan kedalaman sedimen, dengan Pantai Sayang Heulang menunjukkan kelimpahan tertinggi. Pada September 2023, kelimpahan mikroplastik di kedalaman 10–20 cm mencapai 35 partikel/200 g dry sediment, meningkat menjadi 51 partikel/200 g dry sediment pada Januari 2024. Analisis musim menunjukkan kelimpahan yang jauh lebih tinggi selama musim hujan (Januari) dibandingkan musim kemarau (September). Mikroplastik berbentuk serat dan berwarna mendominasi di semua lokasi, dengan polimer Low-Density Polyethylene (LDPE) menjadi yang paling umum (27%), diikuti High-Density Polyethylene (HDPE) dan Polypropylene (PP). Penelitian ini membahas keragaman kelimpahan mikroplastik dan pentingnya memahami distribusinya di lingkungan pesisir untuk mendukung pengelolaan ekosistem pesisir secara berkelanjutan