Industri semen merupakan salah satu industri yang membutuhkan energi berupa
panas dan listrik dengan jumlah besar dan bahan bakunya mengandung karbon
dioksida dengan kadar tinggi. Karbon dioksida sebagai salah satu emisi gas rumah
kaca (GRK) menimbulkan kerugian lingkungan, kesehatan dan ekonomi. Untuk
mengatasi kerugian, Indonesia berikomitmen untuk menurunkan emisi GRK pada
sektor industri hingga 2050. Perencanaan untuk menurunkan emisi GRK yang
diproduksi perusahaan memerlukan kuantifikasi emisi, sehingga diketahui besar
emisi yang dihasilkan pada kondisi perusahaan saat ini dan kemungkinan mitigasi
emisinya. Industri semen memiliki sistem kuantifikasi emisi GRK untuk
menghitung emisi pemrosesan bahan baku, konsumsi energi termal dan pembelian
energi listrik. Hasil perhitungan kemudian disimulasikan menggunakan perangkat
lunak Vensim PLE dari tahun 2021 hingga tahun 2050 dengan kondisi business as
usual dan kondisi penurunan emisi dengan skenario mitigasi emisi yaitu
penggunaan bahan baku alternatif, bahan bakar alternatif, efisiensi energi, waste
heat recovery dan sekuestrasi karbon. Hasil kuantifikasi emisi PT X memiliki nilai
yang lebih rendah dari intensitas emisi produksi semen di tingkat global dan
Indonesia. Hasil proyeksi pemodelan menunjukkan besar emisi CO2 pada kondisi
business-as-usual dan penurunan emisi menggunakan teknologi terbaik yang
tersedia saat ini tidak dapat mencapai kondisi nol emisi bersih pada tahun 2050, dan
mencapai kondisi karbon netral dengan pembelian sekuestrasi karbon dan
instrumen ekonomi.