Munculnya istilah studentifikasi pada awal tahun 2000-an yang diperkenalkan oleh
Smith semakin memperluas kajian mengenai gentrifikasi. Fenomena ini sendiri
mempunyai kajian yang cukup spesifik, karena melibatkan mahasiswa sebagai
aktor utamanya. Fenomena ini seringkali terjadi di sekitar universitas, yang
keberadaannya memengaruhi karakteristik lingkungan sekitarnya. Meskipun
penelitian sebelumnya, khususnya di Indonesia, telah menyoroti tahap-tahap proses
studentifikasi, eksplorasi mengenai pengaruh perkembangan universitas terhadap
perubahan karakteristik lingkungan sekitarnya masih terbatas. Oleh sebab itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dinamika pengaruh perkembangan
universitas terhadap perubahan karakteristik lingkungan sekitarnya pada setiap fase
proses studentifikasi.
Penelitian ini mengambil studi kasus di Kawasan Ciumbuleuit, Kota Bandung.
Sejak dikembangkannya Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), kawasan ini
mengalami perubahan signifikan dalam aspek demografi, sosial, dan ekonomi
lokal. Melalui pendekatan historis dan metode campuran yang melibatkan analisis
kualitatif deskriptif dan statistik deskriptif, penelitian ini mengeksplorasi proses
studentifikasi melalui fase: (1) pra-studentifikasi, (2) lonjakan populasi mahasiswa,
(3) dominasi populasi mahasiswa, dan (4) identitas kawasan. Hasil penelitian
menunjukkan studentifikasi mendorong perubahan demografis yang ditandai
dengan terjadinya displacement pada sebagian masyarakat lokal, diversifikasi
ekonomi dengan dominasi bisnis berbasis kebutuhan mahasiswa, serta penurunan
interaksi sosial antara masyarakat lokal dan mahasiswa. Penelitian ini memberikan
pemahaman yang lebih holistik dan mendalam tentang dinamika studentifikasi,
khususnya dalam konteks Indonesia, serta kontribusi perkembangan universitas
terhadap perubahan karakteristik lingkungan sekitarnya.