Teori pertumbuhan endogen menyebutkan bahwa gagasan pertumbuhan dan pembangunan
ekonomi regional mungkin ditopang oleh kekuatan internal lokal. Pendekatan pembangunan
endogen berpendapat bahwa akumulasi modal merupakan proses kunci dalam pertumbuhan
ekonomi. Kemampuan untuk melakukan pembangunan sendiri dan memobilisasi potensi
ekonomi merupakan ciri khas dari gagasan pembangunan endogen. Berdasarkan literatur,
inovasi sosial terkait dengan pertumbuhan neo endogen. Inovasi sosial bergantung pada proses
peningkatan kesadaran, mobilisasi, dan pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi sosial adalah
pengembangan masyarakat. Asset Based Community Development merupakan salah satu
pendekatan dalam pengembangan masyarakat yang menyebutkan bahwa sebagai pendekatan
alternatif, daya tariknya terletak pada premisnya bahwa masyarakat dapat menggerakkan
proses pembangunan sendiri dengan mengidentifikasi dan memobilisasi aset-aset yang ada
dengan merespon dan menciptakan peluang ekonomi lokal. Kawasan Condet merupakan salah
satu kawasan di Kota Jakarta yang memiliki cerita panjang sejarahnya dan terkenal dengan
keunikan dan kekhasan terkait potensi yang dimilikinya. Hal tersebut menarik untuk dikaji dan
diteliti untuk melihat bagaimana karakteristik asset based community development yang ada di
kawasan Condet dan bagaimana proses dalam pengembangan aset di Kawasan Condet.
Penelitian dilakukan melalui metode kualitatif dengan menganalisis karakteristik modal sosial
dan proses mobilisasi aset. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada dasarnya masyarakat di
Kawasan Condet telah memiliki modal sosial yang cukup mumpuni sebagai landasan dalam
pengembangan aset. Kawasan Condet memiliki potensi aset alam dan budaya, di mana pihak
yang berperan dalam pengidentifikasian dan pengembangan aset tersebut dilakukan oleh
adanya peran warga lokal sebagai inisiator dan inovator. Selain itu adanya permasalahan terkait
ancaman tergerusnya budaya setempat dan masalah lingkungan menjadi pemicu munculnya
inisiatif pengembangan aset di Kawasan Condet.