Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) telah memberikan penghargaan kepada masyarakat yang aktif
melaksanakan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan.
Salah satunya di RW 07 Cibunut, Kota Bandung, yang mendapatkan penghargaan
Proklim Lestari. Program ini menerapkan konsep Community-Based Adaptation
(CBA). Studi ini bertujuan untuk menganalisis implementasi tata kelola adaptif
dalam mewujudkan ketahanan iklim berbasis masyarakat melalui Proklim di
Cibunut, Kota Bandung. Pendekatan kualitatif berupa analisis deskriptif yang
digunakan pada studi ini. Empat komponen tata kelola adaptif yang digunakan
penilaian yaitu kelembagaan polisentris dan multilayer, organisasi mandiri dan
jaringan, kolaborasi dan partisipas, serta pembelajaran dan inovasi. Hasil studi ini
menunjukkan bahwa implementasi tata kelola adaptif dalam Proklim di Cibunut
berhasil menciptakan ketahanan iklim berbasis masyarakat. Dengan peran penting
pemerintah melalui Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung dan peran dari
Yayasan Gerakan Semangat Selalu Ikhlas, Proklim di Cibunut fokus pada
pengelolaan sampah terstruktur dan melibatkan komunitas dalam berbagai
kegiatan. Partisipasi aktif masyarakat dan kolaborasi dengan stakeholder
mendukung keberhasilan program. Pendidikan dan inovasi lingkungan dilakukan
melalui komunitas Bocah Cinta Lingkungan dan kerjasama dengan SMKN 15 serta
pelaksanaannya dilakukan melalui pembinaan dan edukasi masyarakat, meskipun
masih terdapat kendala, seperti kurangnya kesadaran masyarakat akan pemilahan
sampah dan minimnya dukungan anggaran dari pemerintah daerah. Proklim
Cibunut mendapat berbagai penghargaan dan menjadi contoh keberhasilan tata
kelola adaptif. Studi ini menyarankan bahwa Proklim Cibunut perlu melakukan
pendampingan berkelanjutan kepada masyarakat dengan menyediakan ruang
khusus untuk pengembangan program adaptif. Pemerintah Kota Bandung, terutama
Dinas Lingkungan Hidup, harus memastikan kebijakan lingkungan bersifat jangka
panjang dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan.