1998 TS PP MUHAMMAD BAKRIE 1-BAB1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 1998 TS PP MUHAMMAD BAKRIE 1-BAB2.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 1998 TS PP MUHAMMAD BAKRIE 1-BAB3.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 1998 TS PP MUHAMMAD BAKRIE 1-BAB4.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 1998 TS PP MUHAMMAD BAKRIE 1-BAB5.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 1998 TS PP MUHAMMAD BAKRIE 1-COVER.pdf
PUBLIC Ena Sukmana 1998 TS PP MUHAMMAD BAKRIE 1-PUSTAKA.pdf
PUBLIC Ena Sukmana
ABSTRAK:
Timbal (Pb) merupakan salah satu logam yang sangat toksik yang digunakan secara luas sebagai bahan bake industri. Konsentrasi Pb dari 0-400 mg/1 dilaporkan dan bebempa proseding bemsai dari limbah industri. Penyisihan timbal dan air buangan yang banyak diterapkan khususnya di Indonesia adalah secara presipitasi kimia. Dengan cara ini sebagian besar lumpur tidak dapat ditangani. Salah satu alter nltif penyisihan timbal yang efektif dan dapat direcovery adalah melalui sementasi menggunakan presipitan besi, dan sangat sesuai untuk air buangan yang mengandung logam (Pb) yang rendah(kurang dari 5g/l). Kelemahan proses sementasi ini adalah hares dilaksanakan pada pH rendah yang menyebabkan pemakaian logam besi berlebihan don stoikiometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari kinetika penyisihan timbal, menentukan efektifitas dam meminimumkan penggunaan best serta menentukan ungkapan matematis untuk mempei irakan laju proses. Penyisihan timbal dipelajan dalam sailor batch dam reaktor konlinu pada temperatur kamar dan kondisi aerobik. Data yang diperoleh diana/isa dengan metode staitistik, dan laju perpindahan Massa dikorelasikan dalam bentuk persamaan empiris terhadap variabel yang mengendalikan karrrk-teristik aliran, dan dibandingkan dengan data dalam literatur. Efisiensi penyisihan timbal diujikan menggunakan air buangan industri pe nbuatan ingot (sel batere).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi sementasiPb-besi merupakan reaksi orde satu terhadap ion timbal. Kenaikan konsentrasi ion timbal awal relatif tidak terlalu berpengaruh terhadap harga tetapan laju reaksi dan prosentase penyisihan timbal (PPT), dan cukup besar terhadap penurunan koefisien konsumsi besi (KKR). PPT dan KKB optimum diperoleh pada pH 3. Peatingkatan ialnr aliran dapat menurunkan PPT dan KKB dan peningkatan panjang bed dapat meningkatkan PPT' dan KKB. Model empiris pada sistem sementasi Pbbesi diperoleh sebagai JD,- (0,50584) Re 0,5058/g model ini dapat digunakan dengan balk untuk memprediksikan laju proses. Hasil uji terhadap air buangan industri pembuatan ingot diperoleh penyisihan timbal sebesar 89,5 %, yang sedikit Iebih rendah (3,3%) dari yang diprediksikan melalui model yang didapat. Penelitian selanjutnya diperlukan untuk meneliti metode recovery Pb yang tersementasi dan mencegah terjadinya penyumbatan pada bed.