COVER - Muhammad Zhaffari Luthfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 - Muhammad Zhaffari Luthfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 - Muhammad Zhaffari Luthfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 - Muhammad Zhaffari Luthfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 - Muhammad Zhaffari Luthfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5- Muhammad Zhaffari Luthfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6- Muhammad Zhaffari Luthfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA - Muhammad Zhaffari Luthfan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PT X merupakan bisnis keluarga yang bergerak di bidang distribusi minuman non-alkohol
di daerah Sumatera Barat. PT X telah berdiri sejak tahun 1988 dengan standar dan cara kerja
turun-temurun. Namun berdasarkan faktor keruntuhan bisnis keluarga, PT X terancam
runtuh karena ketidakadaan rencana jangka panjang dan proses pewarisan antargenerasi.
Oleh karena itu, penelitian dilakukan untuk mencari akar masalah dari isu-isu yang terdapat
pada PT X dan merumuskan usulan perbaikan agar perusahaan terus berkembang dan
terhindar dari ancaman keruntuhan.
Penelitian dilakukan menggunakan kerangka pengembangan organisasi. Pertama, tahap
entering and contracting menghasilkan fakta bahwa PT X memiliki ancaman keruntuhan
berdasarkan faktor-faktor keruntuhan bisnis keluarga. Kemudian, diagnosing dilakukan
menggunakan FAMBUS model dengan enam karakteristik, yaitu vision & strategy,
administration, motives, succession, participation in networks, dan conflicts. Proses
diagnosis melalui semi-structured interview untuk mengukur tingkat maturitas bisnis
keluarga PT X dan divalidasi hasilnya melalui observasi lapangan dan wawancara validasi
dengan Direktur Utama PT X. Selanjutnya, prioritas perbaikan dipilih dari komponen
perbaikan yang teridentifikasi berdasarkan hasil analisis gap kondisi ideal dengan kondisi
aktual.
Berdasarkan hasil proses diagnosis yang dilakukan, tingkat maturitas PT X sebagai bisnis
keluarga berada pada tingkat 2 (repeatable) yang digunakan sebagai kondisi ideal setiap
karakteristik. Prioritas perbaikan yang terpilih adalah pengembangan kapabilitas jajaran
eksekutif. Kemudian, perancangan intervensi dilakukan untuk menjawab kebutuhan
berdasarkan prioritas perbaikan, yaitu sebuah program pelatihan ilmu perancangan
organisasi.