MODEL INOVASI TERBUKA DAN TRANSFER TEKNOLOGI: STUDI KASUS 5 TAHUN IMPLEMENTASI PENYELESAIAN MONOBORE DI PT. PERTAMINA HULU ENERGI
Penulis | : | Anas Hanafiah [29121232] |
Kontributor / Dosen Pembimbing | : |
|
Jenis Koleksi | : | Tesis |
Tahun Terbit | : | 2024 |
Penerbit | : | Magister Bisnis dan Administrasi - Teknologi |
Fakultas | : | Sekolah Bisnis dan Manajemen |
Subjek | : | General management |
Kata Kunci | : | Inovasi Terbuka, Transfer Teknologi, Komplesi Monobore, Pertamina, Efisiensi. |
Sumber | : | |
Staf Input/Edit | : | Yose Ali Rahman |
File | : | 1 file |
Tanggal Input | : | 08 Jan 2025 |
Lanskap industri minyak dan gas yang dinamis dan kompetitif membutuhkan
inovasi berkelanjutan untuk memastikan efisiensi operasional, pengurangan biaya,
dan keberlanjutan. Studi ini mengkaji penerapan Model Inovasi Terbuka dan
Transfer Teknologi dalam keberhasilan implementasi teknologi Monobore
Completion selama lima tahun di dalam tubuh PT.Pertamina Hulu Energi (PHE)
di lima wilayah operasinya: Regional 1 (Sumatera), Regional 2 (Jawa), Regional
3 (Kalimantan), Regional 4 (Jawa Timur, Sulawesi, dan Papua), dan Regional 5
(PIEP - PT.Pertamina Internasional EP). Fokus signifikan diberikan pada
Regional 3 (Kalimantan), khususnya PT.Pertamina Hulu Sanga-Sanga (PHSS),
yang telah menggunakan teknologi Monobore Completion selama lebih dari 20
tahun sebagai warisan dari operator sebelumnya, VICO.
Penelitian ini menyoroti bagaimana PHE telah memanfaatkan keahlian entitas
yang telah lama ada dan mekanisme inovasi baru untuk mengoptimalkan operasi
pengeboran di berbagai area operasional. Dengan menggunakan pendekatan
metode mix, studi ini mengeksplorasi:
1. Proses dan strategi yang digunakan dalam transfer teknologi Monobore
Completion dari penyedia global ke dalam konteks multiregional PHE.
2. Implementasi dalam mentransformasi keahlian lama dengan kemajuan
teknologi baru.
3. Dampak implementasi ini pada indikator kinerja utama (KPI) operasional,
seperti efisiensi pengeboran, pengurangan biaya, dan keberlanjutan produksi,
di seluruh Subholding upstream.
4. Temuan ini menekankan pentingnya mengintegrasikan praktik lama dengan
kerangka inovasi baru. Dengan mengadopsi Model Inovasi Terbuka, PHE
memfasilitasi kolaborasi dengan penyedia teknologi internasional sekaligus
memastikan adaptasi lokal dan integrasi pengetahuan regional. Selain itu,
strategi transfer pengetahuan yang efektif dan pembelajaran organisasi
berperan penting dalam mengatasi hambatan seperti sindrom "Not Invented
Here" (NIH) dan kendala regulasi regional. Data kuantitatif menunjukkan bahwa teknologi Monobore Completion mengurangi
biaya pengeboran rata-rata hingga 30% dan meningkatkan efisiensi hingga 15%
di semua wilayah selama periode implementasi lima tahun. Hasil ini menunjukkan
peran penting dalam menghubungkan inovasi eksternal dengan keahlian internal
untuk mencapai keunggulan kompetitif pada skala regional dan organisasi.
Studi ini berkontribusi pada wacana akademis tentang inovasi terbuka dan transfer
teknologi di sektor energi, menawarkan kerangka kerja yang dapat direplikasi
untuk implementasi serupa di industri lain. Temuan ini juga memberikan wawasan
praktis bagi para pengambil keputusan dalam memanfaatkan keahlian historis
untuk mengoptimalkan strategi inovasi di berbagai wilayah operasional.