digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 1 Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 2 Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 3 Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 4 Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 5 Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

BAB 6 Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

PUSTAKA Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

LAMPIRAN Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

JURNAL Dwi Rosida
PUBLIC Open In Flip Book Yoninur Almira

Pergeseran pusat kegiatan perkotaan ke kawasan lain menyebabkan Kawasan Pusat Kota Bandung mengalami penurunan kegiatan komersial. Kawasan ini menunjukkan sisi lain sebagai kawasan pusat kota lama yang secara bisnis sudah menurun, ditinggalkan dan tidak menjadi pilihan untuk membuka usaha baru. Sementara faktor lokasi strategis membuat kawasan ini memiliki harga lahan tinggi. Dengan mengadopsi teori kesenjangan sewa dimana terdapat perbedaan antara nilai aktual dan nilai potensial, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara penurunan kegiatan komersial di kawasan pusat Kota Bandung dengan pola spasial harga lahan. Sasaran dalam penelitian ini yaitu terumuskannya faktor-faktor yang memengaruhi penurunan kegiatan komersial di Kawasan Pusat Kota Bandung, teridentifikasinya pola spasial harga lahan dan terdeskripsikannya keterkaitan antara penurunan kegiatan komersial dengan pola spasial harga lahan. Pendekatan campuran dalam penelitian ini digunakan untuk menggambarkan variabel yang dianggap mengindikasikan penurunan kegiatan komersial secara angka maupun spasial, kemudian menggunakan analisis deskriptif untuk menjelaskan keterkaitannya dengan pola spasial harga lahan. Penurunan kegiatan komersial di Kawasan Pusat Kota Bandung disebabkan oleh harga sewa yang tinggi, jumlah penduduk residensial yang menurun, investasi yang kurang optimal dan pemanfaatan lahan yang kurang intensif sebagai perdagangan dan jasa. Teori kesenjangan sewa menjelaskan meskipun Kawasan Pusat Kota Bandung mengalami penurunan kegiatan komersial, harga lahannya tetap tinggi karena potensi jangka panjang dan nilai strategisnya yang masih tetap menarik.