digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_FAIZ SYAWEL AVENZUHR
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Segmen hulu Sungai Cikapundung merupakan salah satu perairan permukaan yang masih dimanfaatkan sebagai sumber air baku air minum untuk pemenuhan kebutuhan air minum masyarakat di Kota Bandung. Perubahan pada pemanfaatan lahan di Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung dapat mempengaruhi kualitas air sungai. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan status mutu dan distribusi spasial 12 parameter fisikokimia-mikrobiologi perairan segmen hulu Sungai Cikapundung yang melintasi kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Pengambilan sampel air dilakukan di lima titik pemantauan pada bulan Agustus hingga September 2024. Status mutu air sungai ditentukan dengan metode IP dan NSF WQI dan kemudian dilakukan analisis koefisien korelasi Pearson untuk memberikan gambaran hubungan tiap parameter dan sumber pencemar utama Sungai Cikapundung Hulu. Hasil penelitian menunjukkan adanya variasi spasial pada kelima titik pemantauan. Peningkatan konsentrasi secara signifikan ditemukan di titik E (hilir) mencakup parameter nitrat (2,40 mg/L), total fosfat (1,28 mg/L), fecal coliform (240.000 JPT/100 mL), dan total coliform (350.000 JPT/100 mL). Nilai IP dikategorikan cemar berat pada titik B dan E dan cemar sedang pada titik A, C, dan D untuk kesesuaian dengan baku mutu kelas I yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, sedangkan status mutu air tergolong pada kategori sedang pada kelima titik dengan metode NSF WQI. Hubungan korelasi yang kuat ditemukan pada parameter temperatur, turbiditas, TDS, TSS, DO, BOD, nitrat, total fosfat, fecal coliform, dan total coliform.