Kelelahan merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi keselamatan dan kinerja kerja di berbagai sektor industri. Menurut International Labour Organization (ILO), kelelahan menyumbang 15-20% dari kecelakaan fatal yang terjadi. Untuk mengatasi risiko ini, perusahaan pertambangan mengadopsi Dispatch Fatigue Management System (DFMS), sistem berbasis sensor dan algoritma real-time untuk memantau kelelahan pekerja. DFMS telah diterapkan di beberapa perusahaan di Indonesia, termasuk PT. X, untuk meningkatkan keselamatan kerja. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas DFMS di PT. X dalam mendeteksi dan mengurangi kelelahan operator dump truck. Matriks Overall Equipment Effectiveness (OEE) digunakan untuk mengevaluasi kinerja sistem dari aspek ketersediaan (availability), performa (performance), dan kualitas (quality). Analisis Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) dilakukan untuk mengidentifikasi kendala serta merumuskan langkah-langkah perbaikan. Pendekatan penelitian menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif (mixed method). Teknik sampling meliputi Purposive dan Snowball Sampling. Data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dan observasi lapangan, sedangkan data kuantitatif dianalisis menggunakan SmartPLS untuk memahami hubungan variabel penyebab kelelahan, seperti faktor demografi, kualitas tidur, dan kondisi psikologis. Hasil penelitian menunjukkan skor OEE DFMS di PT. X hanya 1.3%, jauh di bawah standar. Ketersediaan sistem mencapai 90.7%, namun performa hanya sebesar 72.7%, dan kualitas deteksi rendah pada 2% akibat tingginya tingkat false alerts. Hambatan lain meliputi gangguan teknis perangkat, kurangnya pemeliharaan, ketidakcocokan sistem dengan lingkungan kerja, serta rendahnya kesadaran operator dalam menggunakan DFMS secara optimal. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pemeliharaan perangkat DFMS, akurasi sensor, dan penyesuaian sistem dengan kondisi lingkungan kerja. Pelatihan operator diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran terhadap pentingnya DFMS. Selain itu, pengelolaan data hasil deteksi kelelahan perlu diperbaiki untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik terkait keselamatan kerja. Studi ini menyoroti pentingnya sinergi antara teknologi DFMS dan manajemen keselamatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif. Temuan ini memberikan kontribusi signifikan dalam strategi mitigasi kelelahan di sektor pertambangan dan dapat diaplikasikan pada industri lain dengan risiko serupa.