digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pandangan berbasis pengetahuan menunjukkan bahwa asset utama organisasi adalah keterampilan, pengetahuan eksplisit dan tacit yang dimiliki setiap anggota organisasi. Pelaksanaan knowledge sharing di antara anggota dimaksudkan untuk menjaga pengetahuan agar tetap berada dalam organisasi. Oleh karena itu, knowledge sharing telah diteliti dalam berbagai studi organisasi secara luas. Penelitian sebelumnya menggunakan struktur organisasi formal sebagai dasar dalam asumsi proses knowledge sharing. Namun demikian, perspektif interaksi sosial berpendapat bahwa knowledge sharing adalah interaksi berkelompok yang terjadi di dalam jaringan informal. PT. Dirgantara Indonesia adalah perusahaan pesawat terbang milik negara yang pada tahun 1996 mengalami pemotongan anggaran karena krisis ekonomi. Pemotongan anggaran tersebut menyebabkan terjadinya aliran pengetahuan keluar dari organisasi. Untuk mengembalikan posisi perusahaan di pasar, PT. Dirgantara Indonesia memprakarsai upaya knowledge management. Namun sebelum pengambil keputusan mendesain langkah strategis, mereka perlu memahami kondisi saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendalami interaksi organisasi terstruktur dan tidak terstruktur dalam knowledge sharing, terutama dalam organisasi berbasis proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa organisasi informal memegang peranan penting dalam knowledge sharing PT. Dirgantara Indonesia. Selain itu, aktivitas knowledge sharing dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan kebutuhan tugas. Pendekatan pemodelan berbasis agen digunakan untuk menggambarkan organisasi formal dan informal. Pemodelan berbasis agen mampu menangkap interaksi individu dan dinamika knowledge sharing. Pengembangan model dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperluas simulasi organisasi dalam knowledge sharing