Meningkatnya prevalensi penyakit telah memacu perusahaan farmasi untuk
mengintensifkan upaya penelitian dan pengembangan vaksin. Pandemi COVID-19
mendorong banyak perusahaan dan lembaga penelitian untuk mencari solusi.
Pengujian praklinis pada hewan wajib dilakukan dalam pengembangan vaksin,
yang menyoroti pentingnya hewan untuk memastikan keamanan dan kemanjuran
obat sebelum dilakukan uji klinis (yang dilakukan pada manusia). Lonjakan
permintaan pengujian pada hewan menghadirkan peluang unik bagi PT XYZ, untuk
memanfaatkan Divisi Laboratorium Hewan (DHL) sebagai Organisasi Penelitian
Kontrak (CRO). Dengan menawarkan layanan seperti penyediaan hewan
laboratorium, menyediakan bahan asalhewan, dan memfasilitasi pengujian maka
PT XYZ dapat mengubah DHL dari pusat biaya menjadi pusat laba.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan
mengevaluasi potensi bisnis CRO di DHL PT XYZ. Studi ini menggabungkan
analisis data kualitatif dengan metode Kepner Tregoe dan kuantitatif dengan
metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Penelitian ini merekomendasikan
agar PT XYZ memprioritaskan penerapan strategi yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas layanan, memperluas variasi jenis hewan dan layanan,
serta memperoleh sertifikasi yang relevan. Hasil analisis dan bisnis strategi cost
leadership penting untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, memperluas pangsa
pasar, dan pada akhirnya mencapai target pertumbuhan pendapatan perusahaan.