Penelitian ini menyelidiki hubungan antara motivasi, gaya kepemimpinan, dan alokasi sumber daya dalam bisnis yang dipimpin oleh perempuan di sektor fesyen dan tekstil di Bandung, dengan fokus pada bagaimana faktor-faktor ini memengaruhi prioritas hasil ekonomi, sosial, dan lingkungan. Studi ini melibatkan 12 pengusaha perempuan dan menggunakan wawancara semi-terstruktur serta pemetaan empati untuk mengeksplorasi motivasi dan sifat kepemimpinan mereka, yang dipandu oleh kerangka konsep Input-Process-Output (IPO).
Temuan menunjukkan bahwa motivasi intrinsik dan ekstrinsik membentuk gaya kepemimpinan, dengan pemimpin otentik yang fokus pada stabilitas ekonomi, sementara pemimpin pelayan dan spiritual lebih mengutamakan kesejahteraan sosial dan keberlanjutan lingkungan. Pemimpin otentik kesulitan mengintegrasikan aspek sosial dan lingkungan, pemimpin pelayan menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan misi sosial dengan keberlanjutan finansial, dan pemimpin spiritual menemui kesulitan dalam menyelaraskan praktik ramah lingkungan dengan kelayakan finansial. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan seperti biaya produksi yang tinggi, modal terbatas, dan persaingan di sektor tersebut. Solusi yang disesuaikan untuk setiap gaya kepemimpinan diusulkan untuk mengatasi tantangan ini dan mengintegrasikan tindakan jangka pendek dengan strategi jangka panjang, dengan fokus pada penghubungan kesenjangan dalam triple bottom line.
Rencana implementasi untuk setiap kelompok kepemimpinan—Kemitraan Strategis untuk pemimpin otentik, Social Enterprise untuk pemimpin pelayan, dan Ekosistem Kolaboratif untuk pemimpin spiritual—dijabarkan dengan fase yang jelas yang menekankan riset pasar, pengembangan kemitraan, pembangunan merek, kampanye pemasaran, dan penerapan praktik keberlanjutan. Strategi-strategi ini bertujuan untuk pertumbuhan yang dapat diperluas, stabil secara finansial, memastikan keberlanjutan jangka panjang sambil menangani masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan.