digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Almaida Askandar
PUBLIC Open In Flip Book Roosalina Vanina Viyazza

Perubahan iklim telah menjadi perhatian global, dan sebagai reaksi terhadap perubahan iklim global, 196 pihak, termasuk Indonesia, telah mengadopsi Paris Agreement pada United Nations Framework Convention Climate Change, suatu konvensi internasional mengenai perubahan iklim. Bursa karbon diharapkan dapat membantu Indonesia memenuhi target Kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) guna memenuhi persyaratan dari Paris Agreement. IDXCarbon, bursa karbon berlisensi pertama di Indonesia diluncurkan pada tanggal 26 September 2023. Pada saat peluncurannya Presiden Republik Indonesia menyebutkan bahwa potensi bursa karbon di Indonesia sangat besar, dapat mencapai nilai 3,000 triliun Rupiah atau lebih. Emisi karbon di Indonesia memerlukan perhatian segera dan tindakan cepat dari pembuat regulasi, mengingat Indonesia menduduki peringkat ke-7 sebagai penghasil emisi terbesar di dunia. Selama bertahun-tahun, polusi udara di Jakarta, ibu kota Indonesia, telah digolongkan sebagai tidak sehat. IDXCarbon diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) di Indonesia. Hampir setahun sejak diluncurkan, perdagangan karbon di IDXCarbon masih tergolong kecil. Permasalahan bisnis dalam penelitian ini adalah bagaimana mengembangkan IDXCarbon menjadi bursa karbon berkelanjutan di Indonesia yang pada akhirnya meningkatkan volume dan aktivitas perdagangan karbon secara terus menerus. Studi ini berfokus pada (i) Analisa faktor internal melalui (i.a) identifikasi produk dari IDXCarbon dan (i.b) identifikasi kekuatan dan kelemahan IDXCarbon, (ii) Analisa faktor eksternal melalui (ii.a) identifikasi peraturan mengenai ekosistem bursa karbon beserta latar belakangnya, (ii.b) identifikasi perspektif pemangku kepentingan utama dari IDXCarbon dari ekosistem bursa karbon, (ii.c) identifikasi praktik bisnis yang berlaku umum pada bursa karbon dan perbandingannya dengan bursa karbon di beberapa negara, (ii.d) identifikasi politik, ekonomi, sosiokultural, teknologi, hukum dan lingkungan atau ekologi (analisa PESTLE) dari bursa karbon dan (ii.e) identifikasi peluang dan ancaman dari IDXCarbon,. Pada akhirnya studi ini membuat Matriks SWOT serta memberikan saran perbaikan dan usulan tindakan sebagai bahan pertimbangan IDXCarbon untuk mengembangkan bursa karbon berkelanjutan. Saran perbaikan dan tindakan yang diusulkan diperlakukan sebagai solusi bisnis. Dengan melaksanakan rencana implementasi tersebut penulis yakin IDXCarbon akan menjadi bursa karbon yang berkelanjutan dan dapat mendukung Indonesia untuk mencapai target NDC-nya.