Manusia sebagai makhluk hidup harus mempunyai kesadaran diri untuk
menyesuaikan diri dengan alam. Manusia wajib menjaga serta melestarikan
keanekaragaman hayati yang ada di bumi demi terciptanya keseimbangan
ekosistem dan keberlangsungan hidup. Perilaku manusia perlu dikendalikan agar
tidak merusak keseimbangan ekosistem dengan cara memahami batasan-batasan
dalam pemanfaatan alam dan lingkungan hidup. Jika perilaku tersebut sudah
tercapai maka manusia sudah mampu berkontribusi dalam mempertahankan
keseimbangan alam. Bumi tidak hanya ditempati oleh manusia, masih ada makhluk
hidup lain yang sama-sama berperan dalam menjaga keseimbangan alam. Manusia
perlu memahami adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungan di sekitarnya. Terdapat berbagai keindahan yang ditemukan di bumi
dengan adanya keanekaragaman makhluk hidup, contohnya berbagai macam satwa
dan tumbuhan yang dapat ditemukan di hutan. Manusia diberikan kelebihan dan
karunia berupa akal untuk mempertahankan hidup serta menyesuaikan diri dengan
lingkungan. Manusia mendapatkan berbagai macam solusi dalam mengatasi
ketidakseimbangan alam. Berbagai macam solusi tersebut dapat berupa pemikiran
atau tindakan yang nyata. Keseimbangan alam dapat melahirkan sumber energi
yang melimpah untuk keberlangsungan makhluk hidup. Sumber energi yang dapat
didaur ulang atau bisa dikatakan tidak akan habis, yaitu sumber energi terbarukan.
Sumber energi terbarukan dapat ditemukan dan tersedia di alam. Sumber energi
terbarukan dapat dikonversikan menjadi sumber energi listrik. Sumber energi
terbarukan bersifat ramah terhadap lingkungan. Sumber energi terbarukan diubah
menjadi sumber energi listrik melewati sebuah proses yang dinamakan konversi
energi. Proses konversi tersebut berbeda-beda tergantung dari pemanfaatan sumber
energi terbarukan yang digunakan. Pemanfaatan sumber energi terbarukan menjadi
sumber energi listrik dapat menjadikan hal yang menarik untuk dikaji, karena dalam
implementasinya menyangkut bidang keilmuan yang luas. Sumber energi
terbarukan dapat ditemukan dan dimanfaatkan berdasarkan energi matahari, angin,
dan gelombang laut. Tiga sumber energi tersebut termasuk kategori sumber energi
yang energinya sewaktu-waktu tersedia atau didapatkan secara sebentar-sebentar.
Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan berbagai faktor, diantaranya faktor cuaca,
iklim, dan temperatur lingkungan. Manusia dapat berperan dalam menjaga faktor-
ii
faktor tersebut agar tetap dalam kondisi yang seimbang. Jika salah satu dari faktor
tersebut dalam kondisi normal, maka faktor yang lainnya dapat mengikuti.
Sumber energi yang paling potensial adalah sumber energi matahari. Parameter
yang dimanfaatkan dari ketersediaan sumber energi matahari adalah iradiasi
matahari. Iradiasi matahari dapat dikategorikan sebagai radiasi matahari langsung
atau radiasi matahari yang tersebar ke segala arah. Sumber energi matahari dapat
dimanfaatkan menjadi sumber energi listrik. Nilai iradiasi matahari dapat
menentukan tingkat daya listrik. Sumber energi matahari bersifat fluktuatif, karena
dipengaruhi oleh kondisi atmosfer, pola awan, dan temperatur lingkungan.
Diperlukan sebuah komponen untuk mengubah energi matahari menjadi energi
listrik. Komponen tersebut adalah panel surya atau photovoltaic (PV). Panel surya
bermaterial silikon yang terdiri dari perangkat semikonduktor sambungan p-n. Arus
listrik dapat diperoleh dari panel surya karena terdapat proses tumbukan antara
foton dan sambungan p-n. Semakin tinggi iradiasi matahari, maka arus listrik yang
dihasilkan akan semakin besar, begitupun sebaliknya. Panel surya tersebut
dikombinasikan dengan konverter elektronika daya yang mampu memproses daya
sehingga dapat terhubung ke jaringan listrik. Iradiasi matahari sewaktu-waktu dapat
bersifat fluktuatif. Sistem panel surya dapat menghasilkan daya keluaran yang juga
berfluktuatif dikarenakan iradiasi matahari yang sewaktu-waktu tersedia. Fluktuasi
iradiasi matahari dapat terjadi dalam waktu singkat dengan satuan detik dan dalam
waktu lama dengan satuan jam. Dalam tesis ini, dijelaskan cara untuk memperhalus
daya keluaran sistem panel surya yang disebabkan oleh fluktuasi iradiasi matahari.
Untuk memperhalus daya keluaran sistem panel surya tersebut dengan
menggunakan sistem penyimpanan energi. Kedua sistem tersebut terintegrasi serta
sama-sama terhubung ke jaringan listrik tiga fase yang seimbang. Metode yang
digunakan, yaitu moving average (MA) dan kendali arus yang diintegrasikan pada
sistem kendali untuk sistem penyimpanan energi. Kedua metode tersebut mampu
memperhalus daya keluaran sistem panel surya yang diakibatkan oleh fluktuasi
iradiasi matahari dalam waktu singkat dalam satuan detik dan dalam waktu lama
dengan satuan jam. Rentang waktu yang digunakan dalam perhitungan moving
average atau discrete time moving average untuk merata-ratakan sejumlah sampel
data mengatasi fluktuasi daya keluaran dalam waktu singkat selama tiga detik dan
untuk mengatasi fluktuasi daya keluaran dalam waktu lama selama dua setengah
jam dan lima jam. Kendali arus yang digunakan, yaitu kendali arus proportional
integral (PI). Kendali arus PI yang digunakan dibagi menjadi dua buah, agar dapat
mengetahui perbandingan kualitas daya dan kestabilan. Kendali arus PI yang
digunakan berupa kendali arus PI konvensional dan PI multi-resonan. Kualitas daya
yang diperoleh ketika sistem penyimpanan energi menggunakan kendali PI multi-
resonan di nilai lebih baik dalam menghaluskan daya keluaran sistem panel surya.
Penyimpanan energi yang digunakan berupa baterai valve regulated lead acid
(VRLA), karena telah sampai pada tahap komersialisasi. Untuk memperhalus daya
keluaran sistem panel surya yang terhubung ke jaringan listrik tiga fase yang
seimbang tergantung pada performa sistem kendali yang digunakan pada sistem
penyimpanan energi.