digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ayyas Hubusyahid [27122056]
PUBLIC Open In Flip Book Noor Pujiati.,S.Sos

Penelitian ini membahas perancangan desain untuk fasilitas pedagang kaki lima di daerah Gelap Nyawang, Kota Bandung, dengan fokus pada integrasi aspek partisipasi Masyarakat yang meliputi Pedagang Kaki Lima, Penduduk sekitar dan Konsumen dan kesesuaiannya terhadap peraturan Pemerintah Kota terkait Penataan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima, dengan menerapkan teori Placemaking dan metode partisipasi dari setiap pemilik kepentingan di dalam prosesnya. Pedagang Kaki Lima memiliki peran penting dalam ekonomi lokal, dengan menyediakan akses ke berbagai jenis barang dan jasa di Kawasan Gelap Nyawang, Kota Bandung, mulai dari kuliner hingga pakaian dan peralatan, serta menciptakan pusat pusat aktivitas sosial yang berharga. Meskipun demikian, Pedagang kaki lima dalam kegiatannya sehari-hari seringkali bergerak secara individual dan tidak mematuhi peraturan terutama terkait perizinan, lokasi, dan tata letak yang tidak tertata yang tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam menciptakan lingkungan tata letak kota yang baik dan berkelanjutan. Penelitian ini mencakup analisis dampak pedagang kaki lima yang beragam dalam jenis usahanya, terhadap lingkungan fisik dan sosial di daerah area Jl. Gelap Nyawang, merujuk pada metode yang memandang lingkungan publik sebagai ruang yang dibentuk oleh dan untuk masyarakat. Selain itu, tesis ini mempertimbangkan berbagai faktor lainnya yang menjadi perhatian, seperti dari Pemerintah Kota terkait aspek perizinan, tata letak, dan regulasi yang memengaruhi pedagang kaki lima yang beroperasi dalam berbagai sektor ekonomi, pengaruhnya terhadap penduduk sekitar, dan dampak yang diberikan terhadap target konsumen dari para Pedagang Kaki Lima. Melalui metode perancangan yang melibatkan setiap pemangku kepentingan, pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan solusi yang memadukan kepentingan Pedagang Kaki Lima, kebutuhan dari para Konsumen dan Penduduk disekitar kawasan serta visi Placemaking dalam menciptakan ruang publik yang baik, yang kemudian diselaraskan dengan kebijakan Pemerintah Kota yang sudah berlaku di kawasan Gelap Nyawang. Adapun parameter Placemaking yang digunakan meliputi beberapa variable diantara Sociability (Infrastruktur), Access & Linkages (Aksesibilitas), Comfort & Images (Tata Ruang), Uses & Activities (Aktivitas). Yang kemudian digunakan sebagai acuan dalam mencari ketidaksesuaian antara temuan dan harapan dari masing-masing pihak di Kawasan Gelap Nyawang, Kota Bandung, yang kemudian dapat dijabarkan dan kemudian diolah dalam menciptakan ruang public yang baik dan inklusif skedepannya. Hasil akhirnya diharapkan dapat memberikan panduan praktis bagi perancang, pengambil kebijakan, dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas lingkungan di Kawasan Gelap Nyawang, serta mengatasi masalah yang menjadi perhatian pemerintah kota, sehingga dapat mewujudkan harmoni antara kepentingan ekonomi, tata kota, dan konsep Placemaking dalam membangun lingkungan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdaya tarik.