Laporan Badan Energi Internasional (IEA) dari tahun 2022 menunjukkan sedikit peningkatan
emisi global yang mengkhawatirkan, terutama didorong oleh krisis energi global yang terus
meningkat dan meningkatnya ketergantungan pada batu bara dan minyak (IEA, 2019, 2020).
Dengan munculnya sumber energi terbarukan dan kemajuan dalam teknologi hemat energi,
upaya ini telah dibayangi oleh peningkatan emisi yang nyata dari batubara dan minyak.
Skenario ini menuntut penataan kembali strategi pola energi global dan seruan bagi
konglomerat minyak dan gas, termasuk INDOPERTA sebagai perusahaan negara berpengaruh
di Indonesia.
INDOPERTA memainkan peran penting dalam isu iklim global atas sektor utama mereka, yaitu
kegiatan hulu minyak dan gas. Bagaimana INDOPERTA dapat mengintegrasikan beragam
temuan dari studi ini dan menyusun strategi. Maka dari itu, penelitian kami bertujuan untuk
menjembatani kesenjangan ini, memastikan bahwa INDOPERTA dapat menavigasi kompleksitas
pengurangan emisi karbon.
Melalui analisis PESTLE dan SWOT, penelitian kualitatif ini memperoleh berbagai perspektif dan
wawasan berbagai pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi dan menggunakan kriteria dan
sub-kriteria yang berkaitan dengan kegiatan yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon.
Pendekatan selanjutnya adalah Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk memprioritaskan
implementasi inisiatif berdasarkan kriteria dan sub-kriteria yang terkait dengan komponennya.
Hasilnya akan mengungkapkan strategi mana yang harus diprioritaskan dengan
mempertimbangkan sumber daya, sifat dan kebutuhan bisnis INDOPERTA yang ada. Penulis
percaya bahwa INDOPERTA akan tetap dapat menjaga pertumbuhan laba ekonomi bersama
dengan mendorong keberlanjutan bisnisnya.